SEM Asia 2015 merupakan lomba kendaraan konsep dan eksperimental dengan desain bodi, penggerak, kemudi, dan mesin yang konsumsi bbm-nya paling irit. Sejak tahun lalu SEM Asia digelar di Manila setelah sebelumnya di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Kejuaraan ini mengacu pada kejuaraan serupa yang digelar Shell --produser BBM dan minyak pelumas dunia-- di kawasan Amerika dan Eropa yang jauh lebih dulu digelar.
Selain mesin motor bakar konvensional dengan inovasi efisiensi kelas tinggi, juga diperlombakan mobil bermesin gerak tenaga listrik, hidrogen, dan gasohol. Di Manila, arena yang dipakai adalah di kawasan rata Roxas di pusat kota, di mana tempat-tempat top berlokasi, di antaranya Hotel Manila dan Stadium Jose Rizal.
"Alhamdulillah, empat kali berturut-turut (TS juara I (untuk kategori) urban concept diesel. Itu satu-satunya tim Indonesia yang menjadi juara di Filipina itu," kata Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, Ir Bambang Pramujati MSc Eng PhD, di Surabaya, Selasa.
Apalagi, untuk kategori itu, ketiga juara diraih Tim Indonesia, yakni ITS sebagai juara pertama, lalu Institut ITB dan Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai juara kedua dan ketiga pada kategori sama.
SEM 2015 diikuti 17 negara di seluruh Asia dengan total 129 tim yang berlaga. ITS mengikutsertakan dua tim yang masing-masing beradu pada kategori prototype dan urban concept.
Namun, untuk kategori prototype ITS hanya mampu bertengger di posisi keempat di bawah tim dari Jepang, Thailand, dan Arab Saudi dengan perolehan laju 151 km/liter.
Pada kategori urban concept diesel, ITS unggul dengan rekor baru 153 km/liter melebihi rekor yang diperoleh pada tahun lalu. Hal inilah yang akhirnya menobatkan ITS sebagai juara 1 SEM 2015 kategori urban concept diesel.
"Perolehan ITS di ajang SEM 2015 ini bukanlah kali pertama, karena sejak 2012 ITS telah rutin menjadi juara 1 di kategori serupa di ajang yang sama. Namun dengan rekor yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Pramujati.
Dari sekitar 29 tim dari perguruan tinggi Indonesia yang berlangga di SEM 2015, hanya ITS yang mampu mengibarkan Sang Saka Merah Putih, di podium juara.
"Ke depan, Tim Sapu Angin ITS akan terus berbenah dalam segala bidang. Apalagi, setelah SEM 2015, mereka harus bersiap lagi untuk ajang Student Formula Japan 2015 yang akan dihelat September 2015 di Prefektur Shizuoka, Jepang," katanya.
Sementara itu, mahasiswa ITS Surabaya meraih penghargaan dalam kompetisi Harvard National Model United Nations 2015, di Harvard University, Ameriksa Serikat, pada 12-15 Februari.
"Dua dari 10 anggota tim, yaitu saya dan R Aditya Brahmana (jurusan Teknik Informatika ITS) berhasil merebut gelar The Best Social Venture Challenge," kata anggota Tim ITS, Yabes David Losong.
"Alhamdulillah, empat kali berturut-turut (TS juara I (untuk kategori) urban concept diesel. Itu satu-satunya tim Indonesia yang menjadi juara di Filipina itu," kata Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, Ir Bambang Pramujati MSc Eng PhD, di Surabaya, Selasa.
Apalagi, untuk kategori itu, ketiga juara diraih Tim Indonesia, yakni ITS sebagai juara pertama, lalu Institut ITB dan Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai juara kedua dan ketiga pada kategori sama.
SEM 2015 diikuti 17 negara di seluruh Asia dengan total 129 tim yang berlaga. ITS mengikutsertakan dua tim yang masing-masing beradu pada kategori prototype dan urban concept.
Namun, untuk kategori prototype ITS hanya mampu bertengger di posisi keempat di bawah tim dari Jepang, Thailand, dan Arab Saudi dengan perolehan laju 151 km/liter.
Pada kategori urban concept diesel, ITS unggul dengan rekor baru 153 km/liter melebihi rekor yang diperoleh pada tahun lalu. Hal inilah yang akhirnya menobatkan ITS sebagai juara 1 SEM 2015 kategori urban concept diesel.
"Perolehan ITS di ajang SEM 2015 ini bukanlah kali pertama, karena sejak 2012 ITS telah rutin menjadi juara 1 di kategori serupa di ajang yang sama. Namun dengan rekor yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Pramujati.
Dari sekitar 29 tim dari perguruan tinggi Indonesia yang berlangga di SEM 2015, hanya ITS yang mampu mengibarkan Sang Saka Merah Putih, di podium juara.
"Ke depan, Tim Sapu Angin ITS akan terus berbenah dalam segala bidang. Apalagi, setelah SEM 2015, mereka harus bersiap lagi untuk ajang Student Formula Japan 2015 yang akan dihelat September 2015 di Prefektur Shizuoka, Jepang," katanya.
Sementara itu, mahasiswa ITS Surabaya meraih penghargaan dalam kompetisi Harvard National Model United Nations 2015, di Harvard University, Ameriksa Serikat, pada 12-15 Februari.
"Dua dari 10 anggota tim, yaitu saya dan R Aditya Brahmana (jurusan Teknik Informatika ITS) berhasil merebut gelar The Best Social Venture Challenge," kata anggota Tim ITS, Yabes David Losong.
Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015