Hal itu diungkapkan penulis buku dan pegiat keselamatan jalan Edo Rusyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Edo mengatakannya dalam Road Show Menghapus Jejak Roda 2014 di kampus UPN Veteran Jakarta, Jakarta Selatan.
“Mahasiswa harus mampu menjadi pendobrak mentalitas jalan pintas yang bisa memicu kecelakaan di jalan,” kata Edo Rusyanto.
Menurut Edo kalangan mahasiswa harus tampil sebagai kelompok perubahan bangsa misalnya terkait perilaku berkendara di jalan, kelompok usia muda ini mesti tampil sebagai pelopor yang mendorong perubahan secara masif.
Road show tersebut menurut dia juga bertujuan menggerakan lingkungan kampus untuk peduli mengkampanyekan pentingnya berlalu lintas jalan yang aman dan selamat.
Ketua Yayasan Astra Honda Motor Hari Sasono mengatakan kampanye keselamatan jalan di kampus sangat penting. Karena itu pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut.
“Kampus memiliki peranan penting untuk mengkampanyekan keselamatan di jalan. Mereka adalah generasi muda yang diharapkan mampu mengajak lingkungannya lebih aman dan selamat," kata Hari.
Keterangan tertulis itu menyebutkan data Korlantas Polri bahwa pada 2013, sekitar 25 persen korban kecelakaan lalu lintas di jalan adalah kalangan pelajar dan mahasiswa.
Sementara itu sekitar 19 persen pemicu kecelakaan adalah kelompok usia muda dan pada tahun 2014 setiap hari sekitar 72 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas jalan.
Data itu menyebutkan setidaknya 42 persen kasus kecelakaan dipicu perilaku berkendara yang ugal-ugalan.
Selebihnya perpaduan dari aspek manusia lainnya, seperti lengah dan ngantuk, serta faktor jalan, kendaraan, dan alam.
Road show itu dilakukan di empat kampus yang ada di kota Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta seperti Unika Soegijapranata Semarang dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Road show dilakukan mulai 11 September hingga 24 Oktober 2014.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014