Jakarta (ANTARA) - Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lestari Adnan menyebutkan setidaknya terdapat tiga manfaat besar bagi perusahaan PO Bus dengan adanya pembangunan infrastruktur di masa kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Kami sebagai pelaku usaha juga mendapatkan manfaat seperti efisiensi waktu, bahan bakar, serta penggunaan spare-part seperti kaki-kaki ban dan lainnya,” kata Kurnia Lestari Adnan kepada ANTARA melalui pesan singkat elektronik WhatsApp, Jumat.
Gencarnya pemerintah dalam membangun infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia ini, gairah konsumen yang dulunya enggan menunggangi bus-bus yang disediakan oleh perusahaan, kini kondisinya justru berbalik.
Gairah masyarakat dalam menggunakan jasa bus antar kota antar provinsi (AKAP), itu terlihat sejak sebelum dan juga sesudah pandemi COVID-19 yang meningkat hingga 60 persen di setiap tahunnya.
Baca juga: IPOMI: Pembangunan infrastruktur tingkatkan penggunaan bus
Baca juga: Pengetatan impor ban dinilai sulitkan industri strategis
“Jumlah konsumen semakin meningkat itu sudah pasti. Kalau kita lihat pertumbuhan dari 2019 kecuali 2020, dari 2019, 2021, 2022 hingga 2024 itu bisa mencapai 60 persen,” jelas dia.
Peningkatan ini dirasakan oleh mereka karena semakin mudahnya akses menggunakan bus, penataan terminal yang kian memadai serta tidak terlepas dari peran pemerintah dalam membangun jalan-jalan yang dilalui.
“Jadi ini kan sebenarnya banyak saudara kita itu, tinggalnya tidak di kota besar yang tidak dekat dengan airport dan stasiun. Jadi, kalau mereka naik pesawat atau kereta api mereka masih harus melakukan perjalan lagi. Nah, kalau kami kan melintasi daerah-daerah yang setidaknya sudah dekat dengan tujuan mereka,” ujar dia.
Sehingga, banyak kaum intelektual yang kian hari sudah mau beralih menggunakan armada-armada yang sudah disediakan oleh para pengusaha bus yang ada di Indonesia.
“Jadi ini sangat terasa impactnya. Satu, dengan infrastruktur yang semakin terkoneksi ini, masyarakat jadi lebih tertarik ingin melakukan perjalan darat menggunakan bus, tidak melulu menggunakan Kereta Api, Pesawat. Sehingga pilihan bus yang tadinya ada di nomor tiga, kini sudah beralih ke pilihan kedua atau pertama,” tutur dia.
Sehingga, dia berharap agar pembangunan yang saat ini masih belum diselesaikan bisa terus dilanjutkan di pemerintah baru nantinya. Agar, industri bus semakin berkembang di kemudian hari.
Baca juga: Kemenperin sebut industri bus miliki prospek bisnis menjanjikan
Baca juga: Mercedes-Benz beri pelatihan kendaraan niaga untuk IPOMI
Baca juga: Bisnis kembali berjalan, bus disewakan sesuai protokol kesehatan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024