Jakarta (ANTARA) - Induk perusahaan Chrysler, Stellantis NV mengatakan mereka menawarkan paket pensiun sukarela kepada 33.500 karyawan Amerika Serikat (AS) untuk mengoptimalkan operasi perusahaan.

Penawaran tersebut meliputi 31.000 pekerja per jam AS dan sekitar 2.500 pekerja berstatus gaji. Stellantis tidak mengatakan berapa banyak pekerjaan yang akan dieliminasi, seperti disiarkan Reuters, Rabu (26/4).

Stellantis juga menawarkan paket pensiun sukarela kepada beberapa karyawan di Kanada.

COO Stellantis Mark Stewart mengatakan kepada karyawan dalam sebuah email yang dilihat oleh Reuters bahwa peninjauan operasi perusahaan "telah menjelaskan bahwa kami harus menjadi lebih efisien".

Presiden serikat buruh United Auto Workers (UAW), Shawn Fain, mengkritik paket pensiun tersebut.

"Upaya Stellantis untuk memotong ribuan pekerjaan sementara mendapat keuntungan miliaran dollar adalah hal yang menjijikkan. Ini adalah tamparan bagi anggota kami, keluarga mereka, komunitas mereka, dan rakyat Amerika yang menyelamatkan perusahaan ini 15 tahun yang lalu," kata Fain.

Baca juga: Pabrik Stellantis Gigafactory di Italia akan beroperasi 2026

Stellantis mengatakan paket pemisahan sukarela ditawarkan kepada karyawan AS dengan status gaji yang telah bekerja selama 15 tahun atau lebih dan bekerja di organisasi tertentu.

Pada hari Selasa, unit UAW setempat mengatakan Stellantis ingin memangkas sekitar 3.500 pekerja per jam AS dalam tawaran sukarela.

Dalam emailnya, Stewart mengatakan bahwa Stellantis perlu terus mengidentifikasi efisiensi untuk membuat operasinya lebih kompetitif, baik di dalam maupun di luar perusahaan.

"Persaingan sangat ketat, dan biaya elektrifikasi tidak dapat ditanggung oleh pelanggan. Jangan salah, kami berniat untuk menang di pasar," tulis Stewart.

Pada bulan Februari, Stellantis secara tidak terbatas menghentikan operasi di pabrik perakitan di Illinois, dengan alasan biaya produksi mobil listrik yang semakin tinggi. Aksi tersebut mempengaruhi sekitar 1.350 pekerja di pabrik Belvidere yang memproduksi Jeep Cherokee SUV dan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja tanpa batas waktu.

Pada awal bulan ini, General Motors Co mengatakan sekitar 5.000 pekerja berstatus gaji menerima buyout untuk keluar dari perusahaan setelah mengurangi beberapa ratus pekerja pada bulan Februari.

Ford Motor Co baru-baru ini mengumumkan pemotongan pekerjaan yang signifikan di Spanyol, Jerman, dan bagian lain di Eropa dan pada bulan Agustus mengatakan akan memotong total 3.000 pekerja berstatus gaji dan kontrak, terutama di Amerika Utara dan India. 

Baca juga: Stellantis berambisi jual 5 juta mobil listrik baterai pada 2030

Baca juga: Stellantis tarik 76.000 minivan plug in hybrid karena masalah mesin

Baca juga: CEO Stellantis ingatkan potensi banyak pabrik mobil tutup
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023