Pada kasus ini, sebanyak 66 Polestar 1 di AS karena masalah produksi dalam sistem baterai bertegangan tinggi. Kesalahan tersebut dilakukan oleh pemasok pembuat mobil, Forever Energy China, dan awalnya diketahui oleh Volvo, yang memperingatkan perusahaan saudaranya tentang masalah tersebut pada September lalu.
Kasus ini juga sudah diselidiki oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) yang menyatakan bahwa ketika Polestar 1 terisi penuh, baterai bertegangan tinggi tersebut dapat menjadi panas sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran.
Meski begitu, dokumen dari NHTSA belum menunjukan terjadinya Polestar 1 yang terbakar. Secara umum, kasus ini melibatkan kendaraan Plug-in Hybrid yang juga menopang sejumlah kendaraan Volvo.
Menggunakan catatan manufaktur, Polestar telah mempersempit kisaran kendaraan yang termasuk dalam penarikan ini dibuat antara 11 September 2019 dan 12 Mei 2021, yang berarti bahwa semua kendaraan yang terkena dampak berasal dari model tahun 2020 dan 2021.
Polestar akan mulai menghubungi pemilik plug-in hybrid coupe pada 19 Desember dengan solusi sementara dan perbaikan permanen. Pertama-tama, Polestar 1 akan menginstal perangkat lunak baru yang akan mencegahnya terisi penuh.
Baca juga: 500 unit Polestar 6 LA Concept Edition 2026 habis dalam satu minggu
Baca juga: Sukses di 10 pasar, Polestar siap rilis SUV listrik pertamanya
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022