Jakarta (ANTARA) - Pemilik mobil listrik Vietnam, VinFast, bisa menggunakan jaringan pengisian daya listrik milik Volkswagen di Amerika Serikat, demikian warta Nikkei dikutip Minggu.

VinFast bisa memanfaatkan jaringan pengisian listrik milik Volkswagen setelah Vingroup dan Electrify America meneken perjanjian kerja sama di New York International Auto Show.

Untuk menggunakan stasiun pengisian listrik VW, pemilik VinFast di AS diwajibkan mengunduh aplikasi Electrify America. VinFast juga menyediakan opsi sewa baterai dengan biaya 35 dolar (Rp500 ribu) hingga 160 dolar AS (Rp2,2 juta) dalam sebulan.

Baca juga: Mobil Vietnam VinFast incar pasar AS dan Eropa

"Dengan memisahkan harga baterai dari harga kepemilikan mobil, VinFast mengambil semua risiko yang terkait dengan baterai kendaraan dan memastikan harga yang masuk akal untuk produknya," kata perusahaan itu.

Kerja sama dengan stasiun pengisian listrik itu merupakan langkah lanjutan setelah VinFast menandatangani kesepakatan awal untuk menginvestasikan 2 miliar dollar AS (Rp28,6 triliun) demi membangun pabrik di North Carolina, Amerika Serikat. Investasi itu bahkan mendapat pujian dari Presiden AS Joe Biden.

"Tujuan (kami) adalah untuk mengurangi kekhawatiran dan meningkatkan daya jangkauan mobil, serta membantu dunia beralih ke transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Craig Westbrook, Chief Service Officer VinFast di AS.

VinFast dinilai cukup percaya diri untuk terjun ke pasar otomotif AS yang sudah penuh dengan berbagai merek kendaraan listrik dalam negeri, Eropa hingga Jepang dan China.

Orang terkaya Vietnam, Pham Nhat Vuong yang mendirikan Vingroup bahkan siap menghabiskan dana pribadinya agar VinFast menjadi merek yang terpandang secara internasional.

Baca juga: Vinfast Vietnam buka pusat litbang di Australia

Baca juga: Dua mobil Vietnam raih lima bintang uji tabrak ASEAN NCAP

Baca juga: Pabrikan mobil Vietnam Vingroup garap bisnis penerbangan
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022