Surabaya (ANTARA News) - Mobil Spectronics-3 ITS yang menjadi juara ketiga dalam "Chemical Engineering Car Competition" (Chem-E Car) atau lomba mobil berbahan bakar energi alternatif di Jerman pada 27-28 September lalu sempat rusak di Bandara Amsterdam, Belanda.

"Bodi mobil rusak di bagasi Bandara Amsterdam, padahal kita sempat minta untuk membawa sendiri mobil itu, tapi petugas bandara memaksa untuk masuk bagasi. Ya, akhirnya rusak," kata Ketua Tim Spektronics ITS, Hardiyanto Dwi Putra Wijaya, di Rektorat ITS Surabaya, Jumat petang.

Tim lalu memperbaiki bahkan menambal dengan membeli kapas di Berlin dan lem yang dibawa dari Indonesia.

Tim ITS yang terdiri dari Hardiyanto Dwi Putra Wijaya, Arditya Wicaktama, Muhammad Averous Ali Al Abid, Muhammad Fauzi, dan Otta Richard Bena Pinem, membuat mobil Spectronics-3 mampu menjadi juara ketiga di Eropa, meski bahan kimia H2O2 (hidrogen peroksida) atau bahan pemutih pakaian itu juga sempat diganti dengan spesifikasi Eropa.

Mobil Spektronics-3 dengan sumber penggerak utama H2O2  itu memecah senyawa itu menjadi H2O (air) dan O2 (gas oksigen) dengan menggunakan katalis KI (kalium yodida). Gas O2 yang dihasilkan itu menyebabkan kenaikan tekanan yang selanjutnya (tekanan tersebut) digunakan menggerakkan piston seperti kereta api uap.
(E011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011