Jakarta (ANTARA) - Founder Fortuner Owners Club Indonesia (FORCI), Wisnu Sambhoro menyatakan bahwa bahan bakar minyak (BBM) RON tinggi seperti Pertamax series, lebih ekonomis karena di dalam mesin, BBM dengan kualitas tinggi tersebut akan terbakar dengan sempurna.

"Karena itulah Pertamax series menjadi sangat hemat dan efisien dibandingkan dengan BBM lain. Apalagi kalau dipakai untuk tujuan jauh dan melewati jalan tol yang panjang," kata Wisnu di Jakarta, Jumat.

Tidak hanya pada jalanan mendatar, lanjutnya, efisiensi juga terjadi pada kondisi jalan yang sulit dengan tanjakan curam. Kondisi demikian, karena BBM RON tinggi akan menghasilkan tenaga yang jauh lebih besar dibandingkan BBM RON rendah.

Baca juga: Komunitas Otomotif: BBM RON tinggi lebih ekonomis

"Tarikan gasnya jadi enteng, baik untuk tanjakan dan di jalur sulit sekalipun. Akselerasinya juga lebih cepat,” katanya melalui keterangan tertulis.

Wisnu mengaku, pernah membuktikan ketika perjalanan ke wilayah Dieng, Jawa Tengah yang memang terkenal dengan tanjakan curamnya. Ketika melintasi tanjakan di kawasan tersebut, mobilnya justru terasa semakin bertenaga. Karena tenaga besar dan tarikan yang ringan itulah, kendaraan tidak mengonsumsi banyak BBM.

Selain itu, lanjutnya, Pertamax juga membuat mesin semakin awet. Perawatannya juga menjadi lebih mudah.

"Lebih halus alias tidak klitik, semakin kenceng tarikan gasnya dan sangat bertenaga. Mesin jadi lebih terjaga dan terawat," katanya.

Hal senada dinyatakan Humas Club Ayla Indonesia (CAI) Adjie Sambogo bahwa BBM RON tinggi seperti Pertamax series, lebih ekonomis. Hal itu dibuktikan, antara lain ketika anggota CAI melakukan turing ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Lampung, Purwokerto, dan Jogjakarta.

"Sebelumnya, CAI memang rutin touring ke berbagai daerah. Berdasarkan pengalaman tersebut, kami membuktikan bahwa BBM berkualitas seperti Pertamax, jauh lebih hemat dibandingkan BBM dengan RON lebih rendah," katanya.

Pembuktian keekonomisan Pertamax, lanjut Adjie, karena dalam setiap touring, CAI selalu berangkat dari titik kumpul yang sama. Tujuaan pemberangkatan seperti itu sebenarnya agar di perjalanan, tidak ada anggota yang ‘tertinggal’ karena harus mampir di SPBU lantaran BBM yang lebih dulu menipis.

Tetapi, tambahnya, ada juga peserta terpaksa harus mengisi BBM sebelum titik perkiraan. Dan yang terlebih dahulu kehabisan BBM, biasanya anggota klub yang memakai BBM di bawah RON 92.

"Contohnya ketika ke Purwokerto, kami perkirakan pengisian kembali baru dilakukan setelah keluar tol di Pekalongan. Ternyata anggota kami yang memakai BBM dengan RON di bawah 92, sudah mengisi ketika masih di tol, sebelum KM 300," katanya.


Baca juga: Pengamat: Gunakan BBM RON tinggi untuk mesin sehat dan hemat

Baca juga: Pakar: BBM RON rendah berisiko rusak mesin

Baca juga: Pakar: BBM berkualitas turunkan polusi udara
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021