Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Darmawan Prasodjo, berharap kendaraan listrik yang semakin masif dapat mengakselerasi kendaraan dengan energi domestik atau dalam negeri (domestic-based energy).

"Kami berharap (kehadiran kendaraan listrik yang lebih masif) dapat meng-shift imported-based energy (energi yang didatangkan secara impor, re: energi fosil), ke domestic-based energy yang dalam hal ini adalah energi listrik," kata Darmawan di Jakarta, dikutip pada Minggu.

Lebih lanjut, Darmawan menyoroti konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, yang mencapai 1,3 hingga 1,5 juta barrel per harinya. Sementara, produksi minyak dalam negeri hanya berada di angka 700 ribu barrel per harinya. Angka ini diprediksi bisa menjadi lebih tinggi di masa mendatang.

"Dalam 10 tahun dari sekarang, konsumsi minyak kita diprediksi mencapai 2 juta barrel per hari, dengan produksi minyak Indonesia hanya sebesar 400 ribu barrel per hari. Artinya, kalau kita mengonsumsi BBM, kita juga mengonsumsi produk berbasis impor," kata Darmawan.

"Impor kita sekitar Rp200 triliun untuk minyak. Kalau PDB kita sebesar Rp15 ribu triliun, artinya, impor minyak tersebut menjadi bagian dari pengurangan pertumbuhan ekonomi sekitar 1 sekian persen," ujarnya menambahkan.

Baca juga: MG 5 EV curi perhatian pengunjung GIIAS 2021, simak spesifikasinya

Baca juga: Program hiburan dan penjualan Wuling selama GIIAS 2021
(Ki-Ka) Direktur Perencanaan Korporat Evy Haryadi dan Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo sebelum memulai Touring Mobil Listrik Rute Jakarta - Bandung bersama Direksi PLN pada Sabtu (13/11/2021). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)


Selain menekan impor terhadap minyak, Darmawan optimistis pergeseran transportasi dengan tenaga listrik nantinya juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga peluang pekerjaan baru di Indonesia.

"Selain karena kita peduli, ingin berhemat, dan menurunkan emisi karbon di lingkungan, diharapkan pula dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang meningkat, create more jobs, and prosperity for the people. Semoga upaya ini dimudahkan, dan kita ke depan betul-betul menggunakan energi bersih dan berbasis kelistrikan," katanya.

Darmawan memaparkan bahwa dalam jangka panjang, PLN menargetkan emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.

"Kami memiliki yang namanya Karbon Netral Tahun 2060. Transportasi memang salah satu penyebab emisi karbon yang tinggi, sehingga penambahan konsumsi BBM meningkat drastis, yang berdampak ke emisi karbonnya yang juga meningkat," kata Darmawan.

"Penggunaan kendaraan listrik ini, masih merupakan awal dimana akan ada transisi dimana energi di masa depan yang merupakan energi bersih. Because we do care and the next generations have to get the better future. Our main job is to provide electricity, and in the future is to take care of the environment," imbuhnya.

Sementara itu, pada Sabtu (13/11) PLN mengadakan Touring Mobil Listrik Rute Jakarta - Bandung bersama Direksi PLN dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-76. Adapun 22 mobil listrik berasal dari beragam merek, seperti Hyundai, Mitsubishi, Nissan, hingga Tesla. Selain touring bersama, PLN juga mengadakan vaksinasi massal untuk warga Bandung, dan memberikan bantuan kendaraan listrik untuk para pelayan teknis dan UMKM setempat.

Baca juga: Program hiburan dan penjualan Wuling selama GIIAS 2021

Baca juga: Kia cuma jualan mobil listrik mulai 2035 di Eropa

Baca juga: Dua mobil listrik BMW jadi "official car" IATC dan WSBK Mandalika
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021