Sensasi berkendara
Hyundai yang baru meluncurkan Staria ini pada akhir Agustus menghadirkan dua varian, yakni Signature 7 dan Signature 9, masing-masing dari kendaraan ini dibekali dengan mesin diesel R2.2 VGT dengan transmisi otomatis 8-percepatan.

Dalam hal ini, tipe powertrain yang disematkan memungkinkan Staria menghasilkan performa maksimal hingga 177 PS/3.800 rpm dan torsi maksimal 430 Nm/1.500-2.500 rpm.

Hal itu terbukti, perjalanan sejauh kurang lebih 300 km dari Jakarta, Bandung, Jakarta cukup baik dilibas oleh Staria dengan berbagai kontur jalan yang dihadapi selama perjalanan.

Baca juga: Suzuki: Permintaan "test drive" di rumah naik selama pandemi

Hyundai Staria hadir dengan tiga mode berkendara, Eco, Normal dan Sport. Pada kesempatan mengendarai kendaraan ini, Kami lebih banyak menggunakan mode Sport pada saat memasuki jalan TOL tentu tidak melebih kecepatan yang sudah diatur pada saat berkendara di jalan TOL.

Sensasi berkendara dengan menggunakan mode Sport, pada mobil yang memiliki dimensi 5.253 mm, lebar 1.997 mm, tinggi 1.990 dan wheelbase 3.273 mm cukup baik dan suspensi yang rigid, sehingga berkendara semakin menyenangkan meski jarak jauh sekalipun.

Kendati demikian, pengendara agak merasa kesulitan jika ingin memindahkan mode satu ke mode berkendara lainnya. Pengendara diharuskan memalingkan pandangan beberapa detik untuk bisa memindahkan mode, karena pengaturan mode berkendara berada pada bawah head unit tidak pada ruang kendali.

Hyundai Staria juga memberikan banyak teknologi canggih yang dihadirkan untuk sang pengemudi dan sekaligus memberikan kemudahan saat berkendara, misalnya fitur Lane Following Assist (LFA) yang membantu pengemudi secara otomatis menjaga mobil tetap melaju di tengah jalur marka jalan.

Selain itu, pengemudi juga akan dimudahkan berkat adanya fitur Lane Keeping Assist (LKA) yang akan memberikan peringatan visual, audio, dan kendali otomatis apabila mobil mulai keluar dari jalur marka.

Untuk semakin melengkapi pengendara merasa aman dan nyaman, Hyundai juga menghadirkan fitur Forward Collision-Avoidance Assist (FCA), yaitu sistem yang secara otomatis memperingatkan potensi risiko tabrakan dari depan, dan jika diperlukan, akan secara otomatis melakukan pengereman jika keadaan darurat.

Yang menariknya lagi, kendaraan yang menyandang kelas premium ini menghadirkan fitur Blind-spot View Monitor (BVM) untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan pada saat ingin berbelok karena adanya blind spot. Cukup menyalakan lampu sein pada saat akan berbelok fitur keselamatan ini akan menampilkan video di dalam cluster.

Baca juga: "GroominX Concierge", test drive dan cukur rambut bareng BMW
 
Fitur Blind Spot View yang ada di Hyundai Staria (ANTARA/Chairul Rohman)

Selain itu, fitur keselamatan lainnya juga semakin lengkap berkat hadirnya Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA) dan Blind-Spot Collision-Avoidance Warning (BCW).

Fitur-fitur itu dapat mendeteksi dan memantau kendaraan yang datang dari belakang dan membantu menghindari tabrakan dengan memberikan peringatan dan mengaktifkan rem secara otomatis jika diperlukan.

Tidak puas hanya sampai di situ, Hyundai juga membanjiri MPV premium ini dengan berbagai fitur keamanan lainnya yang membantu untuk menghindari terjadinya kecelakaan seperti, Safe Exit Assist (SEA) dan Safe Exit Warning (SEW) fitur yang membantu menghindari tabrakan atau kecelakaan jika penumpang di baris kedua turun dari mobil jika kendaraan datang dari belakang.

Selanjutnya ada juga Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA), dan Rear Cross-Traffic Collision Warning (RCCW), fitur yang mendeteksi kendaraan yang mendekat dari belakang kanan atau kiri.

Selain itu, Hyundai Staria juga dilengkapi dengan Surround View Monitor (SVM), yang memberikan pandangan 360 derajat ke seluruh kendaraan, sehingga memudahkan pengemudi untuk memarkir kendaraan, terutama di area yang relatif sempit.

Baca juga: Hyundai Staria hadir di Indonesia, bagaimana nasib H-1?

Baca juga: Hyundai Staria resmi meluncur di Indonesia

Baca juga: Hyundai akan jual Staria di Thailand, kapan masuk ke Indonesia?
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021