Ekspor Wuling Almaz yang kemudian di-rebadge dengan merek Chevrolet Captiva terjadi pada 25 September 2019.
Pengiriman unit buatan lokal ke luar negeri membuktikan bahwa Wuling benar-benar serius memproduksi mobil di nusantara.
Sejauh ini, negara tujuan Wuling antara lain Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji dengan catatan ekspor sebanyak 3.104 unit.
Ratusan diler
Wuling menyadari untuk menjangkau lebih banyak konsumen, mereka memerlukan jaringan penjualan dan purna jual yang lebih dekat masyarakat.
Selama 1.000 hari berkiprah, Wuling telah membuka 115 diler di seluruh Indonesia. Mereka juga beradaptasi dengan kebutuhan konsumen untuk test drive, home service hingga booking daring.
Brian Gomgom menambahkan, selain sebaran diler, Wuling juga memiliki komunitas yang terbentuk secara organik.
"Wuling punya komunitas yang jumlah anggotanya sudah ribuan. Komunitas berdiri organik dengan loyalitas yang terbentuk dengan sendirinya," kata dia.
Secara umum, Gomgom menyatakan bahwa Wuling puas atas pencapaian selama 1.000 hari di Indonesia, namun mereka pun siap menjawab tantangan industri otomotif di masa depan.
"Hasil yang dicapai, sudah baik. Kami tiap tahun bertumbuh. Hasil itu kami syukuri dan positif bagi kami," tutup dia.
Baca juga: Wuling bagikan 100.000 masker non-medis ke BNPB
Baca juga: 1.000 hari di Indonesia, Wuling lahirkan 46 ribu mobil
Baca juga: Wuling tambah varian premium untuk MPV Hong Guang
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020