Jakarta (ANTARA News) - Transisi General Motors (GM) Corp mulai 1 Juni 2009 dipastikan tidak mengganggu operasi perusahaan baru otomotif asal Amerika Serikat (AS) tersebut atau "New GM".

Berdasarkan siaran pers di Jakarta, Selasa, CEO GM, Fritz Henderson mengatakan, 1 Juni 2009 merupakan saat pembentukan kembali GM sebagai perusahaan baru yang lebih ramping, lebih fokus kepada pelanggan, dan lebih kompetitif dalam hal biaya.

Transisi GM Corp yang dinyatakan bangkrut menjadi "New GM" akan diawasi pengadilan. Sedangkan operasi perusahaan ini akan terus berjalan tanpa adanya gangguan.

Dealer GM akan terus melakukan aktivitas pelayanan terhadap kendaraan telah diproduksi dan menerima garansi yang diberikan GM. Pemerintah AS akan menjamin pertanggungan garansi kendaraan GM.

"Krisis ekonomi telah mengakibatkan kekacauan yang luar biasa kepada industri mobil, namun kami mendapat kesempatan untuk mengembalikan bisnis kami," ujar dia.

Ia melanjutkan bahwa pihaknya mengupayakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mempercepat dan menyelesaikan kembalinya "New GM".

"Kami fokus pada hal yang perlu dikerjakan, demi keuntungan pelanggan kami, pekerja, dealer, pemasok, pekerja yang telah pensiun, pembayar pajak Amerika dan semua yang berkepentingan di dalamnya," tegas Henderson.

Ia menambahkan bahwa pihaknya menyadari pengorbanan yang telah banyak diminta agar perusahaan dapat mengembalikan GM dan dunia permobilan AS seperti semula.

Saat ini Departemen Keuangan Amerika Serikat dan Serikat Pekerja Otomotif membantu penjualan aset GM yang diawasi pengadilan. Ia mengharapkan bahwa "New GM" akan disetujui oleh pengadilan secepatnya dan didirikan sebagai perusahaan independen dalam waktu 60-90 hari.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009