Jakarta (ANTARA) - Williams Advanced Engineering (WAE)  bekerja sama dengan perusahaan pertambangan global Anglo American untuk mengembangkan truk tambang bertenaga hidrogen dengan penggerak baterai terbesar di dunia, yakni 1.000kWh.

Kerja sama itu adalah salah satu upaya bisnis yang menantang bagi Williams Group, karena mereka akan mengembangkan sistem baterai berdaya tinggi untuk kendaraan itu.

Williams Group harus membangun sistem modular dari baterai lithium-ion berskala tinggi dengan kapasitas penyimpanan energi lebih dari 1.000 kWh.

Ke depannya, truk berbahan bakar hidrogen dan bertenaga baterai itu akan menggunakan modul sel bahan bahar milik WAE.

Perusahaan pertambangan asal Amerika itu juga berencana memperbaiki teknologi sel berbahan bakar diesel yang ada saat ini.

Menurut Williams, sistem baterainya akan menghasilkan kekuatan pada mesin diesel untuk lingkungan industri berat.

Dikutip dari CarsCoops, Senin, WAE akan merancang unit daya di WAE di Grove, Oxfordshire, dan diintegrasikan ke dalam truk pertambangan.

"Kami senang terlibat dalam proyek inovatif dan menarik ini yang menampilkan skala teknologi baterai dari otomotif dan motorsport hingga aplikasi industri heavy duty," kata Craig Wilson, direktur pelaksana Williams Advanced Engineering.

Pengujian baterai akan dilakukan pada akhir tahun ini di tambang logam  Mogalakwena, Afrika Selatan.

Baca juga: Toyota-Panasonic bikin pabrik baterai mobil listrik, beroperasi April

Baca juga: Mobil listrik Tesla akan pakai baterai buatan China

Baca juga: Tesla kembangkan baterai mobil yang tahan hingga 1,6 juta km
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020