"Kalau dijual karena sudah menang kontes, akan saya jual mungkin Rp30 juta untuk sepasang," ungkap Handika selaku modifikator jok itu kepada awak media di Jakarta, Kamis.
Handika mengatakan bahwa jok itu sudah mulai dilirik konsumen sejak kontes berlangsung. Ia mengaku sudah beberapa kali ditanya soal harga dan bahan yang digunakan untuk membalut kursi berkelir kuning itu.
"Saat kontes, belum pengumunan, sudah ada yang tanya harga sepasangnya berapa," kata Handika.
Baca juga: Jok Bumble Bee dari limbah juara MBtech Style Awards
Baca juga: Kontes modifikasi IAM MBtech seri 13 digelar di Bandung
Ia menjelaskan bahwa jok itu dibangun dengan berbagai bahan limbah, mulai dari busi, shock breaker motor, hingga koil, dengan waktu pengerjaan selama tiga bulan.
"Saya juga manfaatkan bahan yang sudah tidak terpakai hingga bisa menjadi seperti ini. Ada shock breaker motor, busi hingga koil, baut ada di sini dengan penempatan yang rapi," jelas dia.
Ia mengatakan, biaya membuat jok itu hanya Rp1 juta saja karena menggunakan barang tak terpakai.
"Karena itu banyak menggunakan limbah material kita sendiri, paling cuma modal bahan aja sih. Kalau kita hitung bahan meteran itu kita paling abis Rp800 ribu," tambah dia.
Pada kontes MBtech Driving With Style Awards 2019 – The Best Carseat Online Design Contest, Handika mengalahkan finalis dari Pekanbaru dengan konsep Sporty Two Tone Snake Style dan juga Surabaya yang memiliki desain jok Digital Artist di urutan ketiga.
Baca juga: Suzuki Ertiga juara modifikasi interior MBtech
Baca juga: IAM siapkan 150 penghargaan dalam kontes modifikasi tahun ini
Baca juga: Baru sebulanan meluncur, modifikator Aceh jamah Civic Hatchback
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020