Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Jepang masih menyelidiki cara mantan bos Nissan Motor, Carlos Ghosn yang meninggalkan Tokyo menuju Beirut pada akhir 2019, saat ia menjalani pengawasan ketat usai dibebaskan dengan jaminan.

Media Jepang Nippon Television Network (NTV) dilansir AFP, mengutip orang yang terlibat penyelidikan, mengatakan pada Senin bahwa Ghosn naik kereta Shinkansen dari stasiun Shinagawa Tokyo pada 29 Desember.

Baca juga: Mantan bos Nissan Ghosn rela masuk kotak untuk kabur dari Jepang

Dia turun di sebuah stasiun dekat Osaka sekitar pukul 19:30 WIB, kemudian menumpang taksi ke sebuah hotel di dekat Bandara Kansai.

Ghosn diperkirakan menaiki jet pribadi pada hari yang sama dari bandara Kansai menuju Istanbul. Ia kemudian berganti pesawat saat transit menuju Beirut.

Pekan lalu dilaporkan bahwa kamera pengawas dekat rumah Ghosn di Tokyo menangkap gambar saat mantan bos Nissan itu meninggalkan kediamannya dan tidak kembali lagi ke rumah itu.

NHK menyebutkan bahwa polisi menyakini -- berdasarkan analisa rekaman -- ada kemungkinan Ghosn ditemani seseorang di Tokyo saat menuju Bandara Kansai.

Pihak berwajib Jepang juga tidak memiliki catatan bahwa Ghosn telah pergi dari negara itu.

"Diyakini bahwa dia menggunakan sejumlah metode yang salah untuk meninggalkan negara secara ilegal," kata Menteri Kehakiman Masako Mori pada konferensi pers Senin ini.

"Saya telah menginstruksikan imigrasi untuk lebih memperketat proses keberangkatan," tambahnya.

Wall Street Journal telah melaporkan bahwa Ghosn dimasukkan ke dalam kotak audio besar kemudian diletakkan di bagian belakang kabin pesawat. Kotak itu telah dilubangi untuk Ghosn bernapas.

Kementerian transportasi Jepang mengatakan kepada AFP bahwa pemeriksaan bagasi memang tidak wajib untuk jet pribadi.

"Operator jet pribadi memutuskan apakah pemeriksaan bagasi diperlukan atau tidak, sementara operator penerbangan diwajibkan melakukan pemeriksaan keamanan berdasarkan undang-undang penerbangan Jepang," kata seorang pejabat kementerian kepada AFP.

"Pemeriksaan keamanan dilakukan untuk mencegah bahaya seperti bom, dan untuk mencegah pembajakan," katanya, seraya menambahkan risiko seperti itu dianggap kecil pada jet pribadi.


Baca juga: Carlos Ghosn pakai jet ilegal tinggalkan Jepang, dibantu "orang dalam"

Baca juga: Perjalanan Carlos Ghosn "melarikan diri" dari Jepang ke Lebanon

Baca juga: Ghosn tinggalkan Jepang setelah tidak diawasi "mata-mata" bayaran
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020