Maskapai yang dinamai Vinpearl Air itu sudah mendaftarkan aplikasinya di Departemen Perencanaan dan Investasi Vietnam di Hanoi.
Mereka berinvestasi 202,56 juta dolar AS untuk enam armada pesawat, akan bertambah menjadi 36 unit pesawat pada 2025, kata laporan itu, mengutip rincian aplikasi yang didaftarkan.
Juru bicara Vingroup menolak mengomentari kabar ini.
Pimpinan Vinpearl Air, Nguyen Thanh Huong mengatakan kepada surat kabar lokal bahwa perusahaan sedang "menyelesaikan prosedur untuk mendirikan maskapai".
Hadirnya Vinpearl akan memanaskan kompetisi penerbangan di Vietnam yang memiliki banyak maskapai lokal antara lain Vietnam Airlines, Jetstar Pacific Airlines, Vietjet Aviation dan Vietnam Air Services Co.
Jika mendapat lisensi, Vinpearl Air akan menggunakan pesawat Airbus SE A320 atau Boeing Co 737, menurut laporan media lokal VnExpress.
Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam mengatakan kepada Kementerian Transportasi pada Rabu (21/8), bahwa Vinpearl Air "memenuhi syarat" untuk mengoperasikan 30 pesawat pada tahun 2025, kata laporan itu.
Namun, Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Vingroup, yang juga menggarap industri ritel dan properti, tumbuh menjadi perusahaan terbesar di Vietnam dengan kapitalisasi pasar 16 miliar dolar AS.
Perusahaan itu juga bakal meluncurkan produk smartphone, bahkan perangkat dengan kecerdasan buatan.
Baca juga: Mobil Vietnam VinFast mulai didistribusikan hari ini
Baca juga: VinFast gandeng LG produksi baterai mobil listrik
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019