"Teknologi ini menggabungkan 'power steering' hidrolik konvensional dengan motor listrik yang diatur secara elektronik dan dipasang pada roda kemudi," kata Managing Director Volvo Trucks Indonesia, Jurn Terpstra saat acara uji berkendara bersama sejumlah jurnalis di Bogor, Kamis.
Jurn mengatakan bahwa teknologi hasil inovasi Volvo ini dapat mengurangi tenaga yang dibutuhkan dalam mengemudi truk hingga 85 persen dan meredam hentakan akibat lubang, jalan tidak rata, jalan berlumpur, pengereman mendadak, serta menjaga truk tetap lurus ke arah yang dipilih pengemudi.
"Tak hanya di jalan raya, truk Volvo dengan teknologi VDS ini mudah dikendalikan," kata dia.
Dengan manfaat dari teknologi VDS yang telah dipatenkan ini, kata Jurn, Volvo berharap pengemudi truk di Indonesia dapat bekerja secara lebih aman.
Jurn menjelaskan teknologi VDS bekerja pada sistem kemudi mekanis konvensional pada poros terhubung ke roda kemudi.
"Unit servo hidrolik akan menghasilkan tenaga yang membantu pengemudi memutar lingkar kemudi truk," kata dia.
Untuk motor listriknya, lanjut dia, dikontrol secara elektronik ditambahkan pada poros kemudi. "Motor listrik ini bekerja sama dengan 'power steering' hidrolik yang menyesuaikan diri ribuan kali per detik dengan diatur oleh unit kontrol elektronik," kata Jurn.
Sementara, Sales Engineering Manager PT Wahana Inti Selaras selaku distributor bus Dan truk Volvo, Ade Sanjaya mengatakan, fitur terbaru produk asal Swedia ini tersedia di Indonesia untuk truk tipe "rigid" dan "prime mover" dengan poros roda depan tunggal (6x4) dan poros depan ganda (8x4).
"Untuk tipe 'all wheel drive' (daya penggerak semua roda), VDS belum tersedia," kata Ade.
Ade mengatakan teknologi VDS ini juga baru disediakan di Indonesia pada truk Volvo seri FMX. "Untuk seri FM dan FH akan menyusul dalam waktu dekat ini," tambah dia.
"Selain itu, Volvo juga memberikan fitur pilihan lainnya, yaitu kamera sensor marka jalan 'Lane Keeping Support' yang menjaga kendaraan berjalan berada di jalur sesuai marka dan fitur 'remote control' yang memungkinkan pengemudi mengendalikan truk dari luar kendaraan di medan yang sulit," kata Ade.
Namun, lanjut dia, untuk di Indonesia fitur pilihan tambahan "Lane Keeping Support" belum tersedia karena infrastruktur marka jalan masih banyak yang rusak sehingga belum memungkinkan fitur tersebut bekerja secara maksimal.
"Saat ini baru tersedia di Eropa saja," kata Ade Sanjaya.
Baca juga: Volvo gandeng startup Varjo ciptakan VR pengujian mobil otonom
Pada kesempatan lain, salah seorang pewarta salah satu koran nasional di Jakarta yang melakukan uji berkendara dengan truk Volvo seri FMX dengan VDS, Devy Lubis mengatakan, teknologi Volvo ini membuat dia yang pertama kali mengendarai truk itu begitu mudah mengendalikan kemudi.
"Bahkan, putaran kemudinya lebih ringan dibandingkan mobil 'SUV' keluaran 2017 milik saya," kata perempuan yang setiap hari mengendarai mobil itu.
Selain itu, lanjut Devy, kemudi truk tetap terjaga lurus saat jalan berlubang dan berbatu sehingga membuatnya lebih merasa aman saat mengendarainya.
Dalam uji berkendara yang dilakukan di jalur off road Di Bukit Pelangi, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pewarta Antara juga berkesempatan mengendarai truk Volvo seri FMX dengan fitur VDS sekaligus membandingkan dengan truk tanpa fitur VDS.
Perbedaan kendali kemudi truk terasa berbeda pada kedua truk tersebut.
Meski kemudi pada truk Volvo non-VDS sudah terasa ringan, pada truk dengan VDS kemudi akan terasa jauh lebih ringan saat diputar. Dengan jalan yang berlubang dan berbatu itu, kemudi truk dengan VDS juga terasa lebih stabil.
Baca juga: Geely buka pusat riset mobil listrik mewah di Jerman
Baca juga: Volvo China tarik 6.223 unit XC90 karena masalah pendingin mesin
Video
Pewarta: Aditya Pradana Putra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019