Tulungagung (ANTARA News) - Jalur transportasi alternatif yang menghubungkan Kabupaten Tulungagung dengan Kabupaten Kediri melalui barat Sungai Brantas terputus, menyusul banjir yang terkena ke badan jembatan di Desa Batokan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Menurut keterangan Jufri (35), warga Desa Batokan, pada saat banjir terjadi di daerah itu pada Rabu (26/12) pagi terlihat tiang jembatan sudah agak miring karena kuatnya arus sungai di bawahnya. "Baru dinihari tadi badan jembatan terputus sehingga tidak bisa dilalui kendaraan," katanya saat ditemui di lokasi jembatan putus itu. Beruntung tidak ada kendaraan yang lewat saat badan jembatan tersebut terputus sehingga tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Namun demikian, akibat terputusnya badan jembatan sepanjang 200 meter itu, arus lalu lintas dari Tulungagung menuju Kediri melalui ruas Karangrejo-Mojo lumpuh. Sebagian pengguna jalan yang hendak melakukan perjalanan ke beberapa desa di sebelah barat Sungai Brantas terpaksa harus memutar sejauh empat kilometer. Sementara itu, juru bicara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Ahmad Pitoyo, mengatakan bahwa hujan yang terjadi sejak Selasa (25/12) hingga Rabu (26/12) menyebabkan aliran Sungai Brantas meluap. "Sedang, Sungai Batokan yang merupakan anak Sungai Brantas juga sama-sama meluap sehingga derasnya arus Sungai Batokan itu mampu mematahkan tiang penyangga badan jembatan," kata Kepala Kantor Infokom Kabupaten Tulungagung itu menjelaskan. Kerugian akibat terputusnya jembatan di jalur alternatif Tulungagung-Kediri itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007