Jangan jadikan alat pelindung diri untuk oleh-oleh keluarganya ya. Saya mohon sekali, karena penting untuk jamaah juga,
Mekkah (ANTARA News) - Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Nirwan Satria meminta jamaah calon haji tidak menjadikan alat pelindung diri sebagai oleh-oleh karena sejatinya APD untuk menghindarkan diri dari kendala kesehatan di Arab Saudi yang bersuhu panas.

"Jangan jadikan alat pelindung diri untuk oleh-oleh keluarganya ya. Saya mohon sekali, karena penting untuk jamaah juga," kata Nirwan di Mekkah, Minggu.

APD tersebut biasanya berupa penutup kepala, payung, masker, penyemprot air dan sandal. Alat-alat itu penting dipakai jamaah dan beberapa sudah dibagi secara gratis oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji tetapi beberapa calhaj masih enggan menggunakannya.

Penutup kepala dan payung misalnya bisa dipakai calhaj untuk melindungi diri dari sengatan matahari secara langsung saat mereka beraktivitas di luar ruangan kala di Tanah Suci.

Suhu dan sengatan matahari langsung yang panas di Arab Saudi dapat membahayakan calhaj jika tidak disaring dengan APD. Penggunaan alat-alat itu bisa menghindarkan calhaj dari serangan heat stroke atau kejang panas.

Kemudian masker juga tidak kalah penting bagi calhaj karena bisa melindungi diri dari polusi, gangguan pernapasan dan tertular penyakit. Selanjutnya water spray atau penyemprot air bisa dipakai untuk menyemprot muka, menjaga kelembaban kulit jamaah dan menjaga suhu kepala tetap stabil sehingga terhindar dari dampak buruk kesehatan akibat suhu yang tergolong panas bagi calhaj Indonesia.

Untuk sandal sebaiknya dipakai calhaj saat beraktivitas di luar ruangan agar terhindar dari kaki melepuh. Beberapa kasus calhaj kakinya melepuh karena nekat berjalan di area luar ruangan tanpa mengenakan sandal.

"Sandal itu penting. Masih ada jemaah kehilangan atau lupa `naruh`. Itu sangat bahaya, kaki jamaah sampai melepuh itu ada," kata dia.

Suhu yang tinggi di Saudi, juga tidak luput dari perhatian Nirwan. Untuk itu, calhaj jangan sampai mengalami gangguan kekurangan cairan dengan cara banyak minum air.

"Jangan sampai dehidrasi," kata dia.

Baca juga: Laporan dari Mekkah - 19 calhaj dirawat di klinik, lima dirujuk ke RS

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018