Tangerang (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan BMW Group Indonesia untuk menyiapkan teknologi pengisian energi kendaraan listrik di masa depan.

Sebagai langkah awal, Pertamina akan mewujudkannya dalam pilot project Green Energy Station (GES) sebagai sistem baru untuk kendaraan listrik di Indonesia, sedangkan BMW Indonesia mendorong kesiapan ekosistem kendaraan listrik melalui edukasi teknologi, implementasi charging grid, serta uji coba manfaat dan biaya operasional mobil listrik.

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, mengatakan teknologi GES ditujukan mendukung komitmen Pemerintah RI pada Conference of the Parties 21th (COP21) di Paris dalam memangkas emisi Gas Rumah Kaca (GRK), sekaligus menunjukan kesiapan Pertamina menghadapi pergeseran global di dunia otomotif.

"Langkah ini sangat penting untuk mempelajari konsep terbaik yang dapat menjamin kenyamanan layanan bagi pengguna kendaraan listrik," kata Adiatma saat ditemui di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, ICE-BSD-City, Tangerang, Banten, Jumat.

"Pertamina akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengembangkan konsep ini baik dalam hal teknologi maupun kemudahan akses," tambah dia.

Adiatma memaparkan, teknologi GES memiliki tiga konsep utama yakni Konsep Green untuk memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU, Konsep Future untuk memiliki EV Charging Station, dan Konsep Digital untuk pembayaran di SPBU secara cashless.

"Pertamina melihat bahwa bisnis pengisian baterai akan menjadi bagian integral dari bisnis SPBU Pertamina di masa depan, untuk itu kerja sama dengan produsen mobil listrik seperti BMW Group sangat diperlukan," kata Adiatma.

Baca juga: Menuju era mobil listrik di Indonesia dan tantangannya

Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O’tania, mengatakan untuk mendorong kesiapan ekosistem kendaraan listrik, BMW Group Indonesia melakukan edukasi teknologi secara mendalam seputar teknologi kendaraan listrik, implementasi charging grid di negara lain serta uji coba manfaat dan biaya operasional kendaraan listrik.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung Pertamina dan penyedia layanan lainnya agar dapat menyiapkan teknologi charging station untuk riset dan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

"Kami berharap dengan dukungan edukasi teknologi ini dapat menghadirkan pengembangan infrastruktur yang memadai untuk kendaraan listrik khususnya di wilayah Jakarta dan memberikan kemudahan bagi seluruh pengguna kendaraan listrik," kata Jodie.

Baca juga: Jepang hanya produksi mobil listrik dan hibrida pada 2050

"Momen penting pada hari ini menandakan satu lagi bentuk komitmen dari BMW Group Indonesia dan PT Pertamina (Persero) dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," ujar Jodie.

Pertamina Green Energy Station didasarkan pada pergeseran global dunia otomotif dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV), yang ditandai dengan pergantian penggunaan bahan bahan bakar jenis bensin menjadi baterai PHEV dan EV.

Baca juga: Mobil listrik BLITS akan diujicoba touring Sabang-Merauke
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018