Beijing (ANTARA News) - China akan investasi 620 miliar yuan atau 82 miliar dolar AS untuk membangun kereta api bawah tanah (subway) dan jalur kereta api di 15 kota besar dalam sepuluh tahun ke depan dalam upaya mengurangi kemacetan. "Sekitar 1.700 kilometer rel kereta api akan dibangun di 15 kota seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, Chongqing, Shenzhen, dan beberapa ibukota provinsi lainnya," demikian menurut Kementerian Pembangunan seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Sabtu. Saat ini terdapat 22 jalur kereta api di kota dengan panjang 602,3 kilometer yang sudah berjalan atau sedang dalam tarif uji coba di China, terutama di Beijing, Shanghai dan Guangzhou. Sebelumnya dilaporkan, Pemerintah Beijing dan Provinsi Hubei akan bekerjasama membangun sebuah jaringan kereta api penumpang yang mampu mencapai kecepatan 250 hingga 350 kilometer per jam sebelum akhir periode rencana pembangunan kelima (2006-2010). Total anggaran yang akan dikeluarkan 82,6 miliar yuan atau 10,9 miliar dolar AS dan akan menambah panjang 844 kilometer jalur kereta api, termasuk untuk kereta cepat penumpang dan akan mencakup jalur Beijing-Shanghai, Beijing-Guangzhou, dan Tianjin-Qinhuangdao. Di pusat Beijing, jaringan kereta api cepat akan menjangkau ke sejumlah kota yang terdekat, termasuk ke Baoding, Shijiazhuang, Langfang, Tangshan, Qinhuangdao, dan Zhangjiakou. Jalur tersebut juga akan menghubungkan dengan kereta api penumpang cepat di Taiyuan, Provinsi Shanxi. Keberadaan jalur kereta api di pedalaman Provinsi Hebei, yang saat ini juga sedang dalam taraf pembangunan, juga akan segera mampu dilalui kereta api dengan kecepatan 160 hingga 200 kilometer per jam.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007