Pekanbaru (ANTARA News) - Akademisi dari Program Pasca Sarjana Universitas Riau Prof Nurhizrah Gistituati menyebutkan ada delapan bidang profesi yang berpeluang pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yaitu perawat, pekerja bidang teknik, arsitek, tenaga survei, akuntan, pariwisata, praktisi medis, dan dokter gigi.

Saat memberikan kuliah umum di PPS UR, Pekanbaru, Sabtu, ia menegaskan, delapan profesi ini tergabung dalam lima sektor utama MEA yaitu transportasi, e-ASEAN, pelayanan medis, pariwisata dan jasa logistik.

Menurutnya dari sektor utama tersebut Indonesia mempunyai kesempatan yang sama dengan negara-negara di ASEAN lainnya.

"Asalkan Indonesia mau menggunakan peluang ini untuk mengekspor barang, jasa, dan tenaga kerja terampil bahkan kalau bisa juga modal dan investasi seperti yang dilakukan negara-negara itu," katanya.

Selain sektor utama, tersebut dia, ada produk yang dapat juga diandalkan pada MEA ini seperti produk pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil dan produk tekstil, otomotif, dan produk berbasis kayu.

Lima sektor utama dan tujuh sektor tambahan ini jika digabungkan maka hasilnya ada delapan profesi yang dianggap paling berpeluang dalam menghadapi MEA.

"Di era MEA profesi-profesi yang bersifat teknis sangat berpeluang dan paling dibutuhkan," tutupnya.

Pewarta: Fazar Muhardi dan Agustine Sri Pamungkas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016