Jakarta (ANTARA News) - Ketangguhan mesin menjadi salah satu kunci kesuksesan Toyota sejak mengaspal di Indonesia 40 tahun lalu.

Mobil-mobil lawas Toyota yang diproduksi pada akhir tahun 70-an seperti Toyota Kijang "Buaya" atau Kijang "Doyok" masih menjadi unit andalan distribusi logistik di pedesaan.

Masyarakat perkotaan pun terbiasa melihat Toyota Avanza berseliweran di jalan raya karena menjadi pemimpin segmen mobil serba guna (low multi-purpose vehicle/MPV) dengan penjualan mencapai 1,3 juta unit sejak 2004.

"Mesin K Series yang digunakan Toyota Kijang lama atau mesin 4A pada mesin Toyota Corolla merupakan mesin-mesin yang terkenal tangguh dan memberikan kenyamanan berkendara pada zamannya," kata Rahmat Samulo Direktur Marketing Toyota Astra Motor di Tangerang, Banten, Rabu (26/8).

"Keunggulan mesin-mesin ini sekaligus menjadi catatan penting keberadaan Toyota di Indonesia," imbuh Rahmat Samulo.

Terbukti tangguh dan laris ternyata tidak membuat Toyota berpuas diri dengan senantiasa mengembangkan beragam teknologi mesin yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan konsumen Indonesia.

Toyota pun mengklaim produknya memiliki line up terlengkap dan teknologi terkini yang dibuktikan dengan mesin Variable Nozzle Turbo (VNT) untuk mesin diesel, Valvematic, Dual VVT-i, mesin hybrid, fuelcell, dan listrik.

VNT

Variable Nozzle Turbo (VNT) adalah sistem andalan yang mampu meningkatkan output daya dan torsi pada kendaraan Toyota berbody kekar berbahan bakar diesel, Toyota Fortuner dan All New Hilux.

Dalam diskusi bersama wartawan, General Manager Technical Service Toyota Astra Motor Dadi Hendriadi menjelaskan bahwa mesin turbo sudah lebih dahulu digunakan pada Toyota Fortuner dan Kijang Innova diesel.

"Sebelumnya, Fortuner dan Innova sudah memiliki turbo diesel kemudian kami lanjutkan dengan VNT," kata Dadi

Dadi menjelaskan VNT merupakan sistem yang memanfaatkan gas buang panas untuk menggerakan turbin dengan cara membuka atau mengecilkan katup guna meningkatkan kemampuan mesin pada putaran mesin rendah maupun tinggi.

"Ibarat menyiram tanaman dengan selang, untuk menghasilkan tekanan yang tinggi tentunya perlu ditahan sedikit ujung selangnya. Begitulah kira-kira cara kerja katup pada mesin ini," jelas Dadi.

"Pada turbo kovensional, gas buang itu diarahkan ke turbin. Sedangkan VNT menggunakan nozzle van, sehingga memaksimalkan gas buang yang mengarah pada turbin untuk efisiensi," kata Dadi.

Selain itu, pada VNT terdapat DC Motor yang diperintah komputer sesuai kondisi kendaraan dan kebutuhan mesin untuk membuka dan menutup katup serta membesarkan dan mengecilkan sudut bukaan.

Cara kerjanya, jika putaran mesin rendah dan gas buang lemah maka lebar katup perlu diperkecil untuk menghasilkan tekanan yang cukup.

Pada saat putaran tinggi nozzle akan membuka penuh supaya gas buang yang dihasilkan mampu memutar turbin.

Hasilnya, output daya dan torsi pun peningkat signifikan pada Fortuner dan All New Hilux.

Dual VVT-I

Dual VVT-i merupakan teknologi andalan dua Low MPV, Grand New Avanza dan Grand New Veloz, yang diyakini akan menghasilkan kinerja mesin yang optimal dan semakin irit karena efisiensi pembakaran bahan bakar.

VVT-i atau variable valve timing with intelligence adalah sistem yang mengatur buka tutup katup masuk (intake) saja. Sementara Dual VVT-i mengatur timing dua katup yakni, intake dan exhaust (masuk dan keluar).

"Jika Toyota bermesin VVT-i biasa hanya punya intake valve. Pada Dual VVT-i punya dua camshaft pada intake dan exhaust," ujar Dadi.

Pengoperasian Dual VVT-i tergantung pada ICU yang menganalisa RPM mesin dan beban angkut serta membaca dari dorongan pedal gas.

Ketika beban mesin dalam keadaan menengah, exhaust akan digeser untuk mendapatkan kontrol emisi dan efisiensi yang lebih baik.

Pada saat beban kendaraan tinggi dengan kecepatan rendah maka katup exhaust akan membuka lebih lambat, katup intake juga dibuka lebih lama untuk memperoleh efisiensi.

"Dengan adanya Dual VVT-i maka bahan bakar lebih irit dan performance sesuai torsi," kata Dadi. "Inti dari Dual VVT-i adalah untuk mendapatkan torsi yang merata."

Valvematic

Valvematic yang digunakan pada Toyota NAV1 merupakan pengembangan lanjutan dari mesin Dual VVT-i di mana intake valve bukan hanya diatur berdasarkan timing, melainkan besar bukaan katup.

Teknologi Valvematic memungkinkan pengaturan durasi serta bukaan katup tersesuaikan dengan kebutuhan mesin.

"Lama bukaan katup dan besar bukaan katup bisa diatur, itu kelebihan Valvematic," kata Dadi.

Dengan adanya Valvematic maka throttle valve hampir tidak dibutuhkan karena semua sudah dilakukan oleh intake valve yang mampu membuka lebih besar atau sedikit lebih kecil saat mesin membutuhkan.

Keunggulannya Valvematic adalah menghasilkan tenaga besar namun tetap irit bensin sehingga teknologi dianggap yang tercanggih untuk mesin bensin.

Hybrid Synergi System.

Mesin hibrid sudah digunakan Toyota sejak 1997 lewat Prius. Secara global penjualan mobil hibrid Toyota sudah mendekati angka 8juta unit.

Mesin hibrid sangat diterima di negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat dan Jerman karena memiliki efisiensi optimal serta menjamin ramah lingkungan.

Dadi mengatakan Camry Hybrid hanya membutuhkan satu liter bahan bakar untuk menempuh jarah 21 km pada keadaan lalu lintas lancar dan satu liter bahan bakar untuk menempuh 13 km pada keadaan macet.

Konsep mesin hibrid adalah menggunakan dua penggerak yaitu mesin bensin dan motor listrik yang bekerja bersama atau bekerja salah satu untuk menjalankan mobil.

Selain itu, pada mesin hibrid terdapat siklus pembakaran Atkinson yang menjadikan mesin bekerja sangat efisien kendati menghasilkan power yang lebih kecil dari mesin konvensional.

Namun hal tersebut terbantu dengan penggerak motor listrik yang jika bekerja bersama mesin bensin akan menghasilkan tenaga yang lebih besar dari mesin konvensional.

Toyota memiliki tiga mobil hibrid di Indonesia di antaranya Prius, Camry Hybrid, dan Alphard Hybrid yang baru saja diluncurkan.

Selain teknologi yang dijabarkan di atas. Toyota juga sudah memiliki kendaraan berbahan bakar CNG (Compressed Natural Gas) pada Vios, fuelcell hidrogen pada Toyota Mirai, dan penggerak listrik pada Toyota i-Road.

"Toyota berupaya terdepan dalam pengembangan mobilitas masa depan melalui kendaraan berteknologi paling aman dan ramah lingkungan sebagai komitmen Toyota untuk tampil melebihi ekspektasi konsumen," kata Rahmat Samulo.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015