Surabaya (ANTARA News) - Berita tentang poligami yang dilakukan dai kodang KH Yan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), meresahkan sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Hongkong, China. "Kami di sini resah, karena berita itu. Bayangkan, Aa Gym yang begitu dekat dengan isteri dan anak-anaknya masih poligami, lalu bagaimana dengan suami-suami kami yang jauh ini?," kata Tania Roos, seorang TKW dari Malang, Jawa Timur, yang menghubungi ANTARA News di Surabaya dari Hongkong, Jumat. Meskipun resah dengan berita itu, namun ia belum menelepon suaminya yang berada di Malang Selatan untuk membicarakan masalah tersebut. "Saya tidak telepon soal itu. Biar saja, suami saya pasti tahu dengan berita itu. Tidak usah dibicarakan," ucapnya. Ia mengemukakan, para TKW di Hongkong atau yang disebut Buruh Migran Indonesia (BMI) itu awalnya sempat bingung ketika mengikuti diskusi tentang poligami tersebut di kelompok diskusi surat elektronik melalui Internet (mailing list/milist) bahwa di satu sisi poligami termasuk hadits Nabi Muhammad SAW, tapi di sisi lain dikabarkan wanita menjadi korban. "Tapi, setelah ada pendapat bahwa poligami itu syaratnya berat, rata-rata BMI wanita di Hongkong banyak yang tidak setuju dengan poligami. Saya sendiri setuju Aa Gym poligami, tapi dengan janda-janda yang tidak punya, seperti korban tsunami di Aceh dan lainnya," ujar Tania Roos, yang juga dikenal sebagai penulis cerpen. Ia mengemukakan, BMI wanita di Hongkong mendengar berita tentang poligami yang dilakukan Aa Gym awalnya melalui layanan pesan singkat Short Message Service/SMS) dari temannya di Indonesia, dan melalui mailing list di Internet. "Dulu kami pernah mengidolakan Aa Gym. Bahkan, beliau pernah kami undang untuk ceramah di Hongkong sekitar tahun 2003. Selama ini setiap Jumat kami menerima kutipan ceramah beliau lewat SMS dan buku-bukunya laris di Hongkong," ungkapnya. Rencananya, BMI Hongkong akan mendatangkan kembali Aa Gym, namun setelah kasus itu muncul tampaknya niat tersebut diurungkan dan akan diganti dengan tokoh lainnya. Ia bercerita, kini di mailing list yang diikuti BMI Hongkong muncul sayembara penulisan dengan tema "Seandainya Aku Isteri Aa Gym" dengan iming-iming hadiah senilai 5.000 dolar Hongkong. "Sayembara itu ditutup 10 Desember malam dengan ketentuan tujuh hingga delapan halaman, diketik pada kertas kwarto spasi ganda. Saya sendiri mau ikut untuk menumpahkan unek-unek soal poligami ini," demikian Tania Roos. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006