"Baru hari ini diluncurkan. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya," kata Wakil Ketua IMI bidang Mobilitas Rifat Sungkar kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Rifat Sungkar menjelaskan, kampanye keselamatan berkendara "Aman Aja" diimplementasikan melalui pendekatan 4A yaitu Alertness (Kewaspadaan), Awareness (Kesadaran), Attitude (Sikap), dan Anticipation (Antisipasi).
Baca juga: IMI jalin kemitraan untuk lindungi pengendara dari risiko kecelakaan
Salah satu faktor penting dalam keselamatan berkendara adalah kewaspadaan, di mana pengendara diimbau untuk senantiasa waspada serta memperhatikan kondisi jalan.
Menurut dia, dengan meningkatkan kewaspadaan maka pengendara dapat mengenali bahaya yang mungkin muncul, seperti kendaraan lain, pejalan kaki, atau kondisi jalan yang tidak aman.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak menjadi pengendara yang agresif, yang terlihat dari gaya mengemudi misalnya melakukan manuver untuk berpindah lajur secara mendadak hingga tidak jaga jarak aman dengan kendaraan di depan.
"Jangan menjadi pengendara yang agresif. Dengan bersikap waspada, kamu sudah mengurangi risiko kecelakaan untuk diri kamu dan juga pengendara lain," katanya.
Baca juga: IMI berharap MotoGP Indonesia di Mandalika bisa berkelanjutan
Selanjutnya, memiliki kesadaran akan peraturan lalu lintas dan risiko berkendara menjadi fokus utama dalam kampanye ini.
Masyarakat diajak untuk lebih memahami dan menghargai rambu-rambu lalu lintas, serta konsekuensi dari pelanggaran yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Tidak hanya itu, sikap positif saat berkendara juga merupakan kunci untuk menciptakan suasana aman di jalan.
Baca juga: Menhub ingatkan masyarakat pentingnya keselamatan berkendara di PNKJ
Kampanye "Aman Aja" menekankan pentingnya memiliki sikap sabar dan menghormati sesama pengguna jalan, baik itu pengemudi, pejalan kaki, maupun pengendara sepeda motor.
Kemudian, mempersiapkan diri sebelum berkendara juga penting dalam mencegah kecelakaan.
Pengendara diajarkan untuk selalu melakukan pengecekan kendaraan dan mempertimbangkan kondisi cuaca serta kepadatan lalu lintas sebelum memulai perjalanan.
"Kita kasih tagline Aman Aja soalnya kita selama berkendara juga harus memiliki rasa aman dan memberikan rasa aman kepada orang lain," ujarnya.
Baca juga: Kemenhub tingkatkan keselamatan berkendara Riau lewat "safety riding"
Rifat Sungkar meyakini IMI melalui kampanye "Aman Aja" dapat mengajak masyarakat Indonesia untuk berkendara dengan aman di jalan umum, menciptakan budaya keselamatan, dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di masa mendatang.
Sebagai induk olahraga tunggal di Indonesia yang merupakan anggota dari Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) dan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), dan Union Internationale Motonautique (UIM), IMI memiliki peran besar dalam memastikan bahwa seluruh aspek mobilitas dan olahraga kendaraan bermotor di Indonesia mengikuti standar keselamatan yang ketat.
Hal ini termasuk mengawasi aktivitas olahraga kendaraan bermotor, mobilitas, serta mendukung pengembangan berbagai infrastruktur keselamatan di jalan raya.
"Ini inisiatif penting untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. Kami ingin masyarakat memahami bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama," pungkasnya.
Baca juga: IMI: Pelatihan "safety driving" penting kurangi kecelakaan mobil sport
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024