Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif asal China, Changan Automobile, pada paruh pertama tahun 2024 menjual rata-rata 7.422 kendaraan per hari dan mencapai pertumbuhan penjualan 7,9 persen dari tahun ke tahun.

Changan Automobile dalam tahun ini telah menjual hampir 1,7 juta mobil menurut laporan tengah tahun perusahaan yang dikutip oleh Car News China pada Selasa (10/9).

Laporan tengah tahun perusahaan juga menyoroti hasil transisi energi baru mereka, dengan pendapatan mencapai 76,7 miliar yuan atau sekira Rp166,3 triliun, tumbuh 17 persen dari tahun ke tahun.

Meskipun capaian penjualan dan pendapatannya tinggi, perang harga di antara para produsen mobil membuat keuntungan Changan berkurang, marjin labanya turun 13,8 persen.

Laba bersih perusahaan turun 63 persen menjadi 2,83 miliar yuan (sekitar Rp6,14 triliun) pada paruh pertama 2024 dan menyusut dari 6.322 yuan (sekitar Rp13,37 juta) per mobil pada 2023 menjadi 2.121 yuan (sekitar Rp6,40 juta) pada 2024.

Dengan sejarah sepanjang 160 tahun, Changan telah mengalami transformasi signifikan sebagai produsen mobil tertua di China.

Perusahaan milik negara China ini mulai bergeser menuju keberlanjutan dan elektrifikasi pada 2017 dan melihat dari penanaman modalnya sekarang.

Penjualan kendaraan elektrifikasi perusahaan tumbuh 69,87 persen menjadi lebih dari 300 ribu unit. Penjualan di luar negerinya juga melonjak 75,9 persen menjadi 203 ribu unit.

Baca juga: Deepal L07 dari Changan dilengkapi sistem mengemudi dari Huawei

Baca juga: Changan, Huawei, dan CATL rilis Avatr 15 untuk saingi Tesla Model Y


Transformasi elektrifikasi Changan bergantung pada tiga merek utama, yakni Changan Nevo yang juga dikenal sebagai Qiyuan, Deepal, dan Avatr.

Dari Januari sampai Agustus 2024, pengiriman Changan Nevo tercatat 98.236 unit, Deepal sebanyak 120.710 unit, dan Avatr sebanyak 21.088 unit.

Sementara produsen mobil milik negara China yang lain seperti FAW dan Dongfeng masih berjuang untuk beradaptasi dengan pergeseran pasar, Changan dinilai sudah mampu beradaptasi dengan era kendaraan elektrifikasi.

Keberhasilan Changan sebagian dapat dikaitkan dengan investasi riset dan pengembangannya yang tinggi.

Kemitraan Changan dengan Huawei, yang dimulai tahun 2018, dianggap sebagai pendorong utama transformasinya.

Alih-alih menciptakan merek mitra dengan Huawei seperti produsen mobil milik negara lainnya, Changan mengintegrasikan sistem pengemudian cerdas Huawei ke dalam model mobilnya, seperti Deepal S07.

Baca juga: Volvo ubah strategi adopsi mobil listrik penuh

Baca juga: BYD jadi merek terlaris ke-3 dunia pada Juli 2024

 

Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024