Jakarta (ANTARA) - BYD membantah menunda rencana pembangunan pabrik di Meksiko hingga setelah pemilihan umum Amerika Serikat (AS) pada November mendatang.

Laman Carscoops, Rabu (4/9) melaporkan, sumber yang dekat dengan produsen mobil China tersebut mengatakan bahwa mereka ingin melihat siapa yang akan menjadi presiden AS empat tahun ke depan sebelum menghabiskan uangnya untuk membangun pabrik mobil di selatan perbatasan. Namun, BYD mengatakan bahwa cerita tersebut sama sekali tidak benar.

Tim dari BYD, yang sudah menjual model buatan China di Meksiko, telah mempertimbangkan tiga lokasi di negara tersebut, termasuk satu lokasi di dekat Guadalajara.

Baca juga: Pikap mewah BYD Shark diperkenalkan di Meksiko

Berdasarkan komentar yang dibuat BYD awal tahun ini, di mana mereka mengklaim bahwa setiap mobil yang dibuat di Meksiko hanya akan dijual di wilayah setempat, seharusnya tidak menjadi masalah apakah Donald Trump atau Kamala Harris yang memenangkan pemilu, atau apa sikap mereka terhadap impor China yang masuk ke Amerika dari Meksiko.

Baik anggota parlemen dari Partai Republik maupun Demokrat AS hingga kini kurang antusias terhadap mobil listrik China yang masuk ke AS dari negara mana pun karena alasan ekonomi dan keamanan.

Presiden AS saat ini, Joe Biden, telah mengumumkan akan menerapkan tarif tinggi untuk mobil listrik yang diimpor dari China, dan sedang mempertimbangkan cara untuk menghentikan produsen mobil agar tidak melanggar larangan tersebut, seperti membuat mobil di Meksiko.

Sementara Trump mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk menerapkan tarif pada mobil yang berasal dari Meksiko, meskipun negara tersebut merupakan bagian dari pakta Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Baca juga: BYD tidak akan masuk pasar AS meski telah bangun pabrik di Meksiko

Baca juga: BYD ekspansi pasar kendaraan listrik ke Meksiko

Baca juga: BYD akan masuki pasar Pakistan sekaligus bangun pabrik

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024