Mobil listrik Egger-Lohner C.2 Phaeton, ditemukan di belakang sebuah gudang tua di Austria yang tersimpan sejak 1902.
Model ini merupakan salah satu dari beberapa kendaraan listrik pelopor otomotif yang dikembangkan langsung oleh Ferdinand Porsche.
Mobil klasik ini baru dipulihkan setelah 115 tahun, dan 111 tahun di antaranya berada di gudang.
C.2 Phaeton kemudian mendapatkan tempat kehormatan di Museum Porsche di Stuttgart pada pekan ini sebagai bagian dari ulang tahun kelima galeri ini.
Ferdinand Porsche yang saat itu berusia 22 tahun, datang ke Wina untuk mendapatkan beberapa pelatihan formal dari produsen otomotif Jacob Lohner untuk mengembangkan C.2 Phaeton.
Pada saat itu, bensin adalah komoditi langka, dan pelopor industri bereksperimen dengan segala macam alternatif sumber tenaga termasuk uap dan baterai.
Percobaan pertama Porsche yang mirip kereta sederhana, dengan tenaga motor listrik dan keseluruhan berat 1.350kg, sudah termasuk 130kg mesin dan 500kg baterai.
Mesin berkekuatan 5 tenaga kuda tersebut menghasilkan kecepatan tertinggi 34 km/jam, meskipun dirancang untuk meluncur pada kecepatan hampir 24 km/jam.
Setelah setahun pengujian jalan, P1 mendapat tantangan serius pertama pada September 1899, ketika pertama kali dikirim ke pameran kendaraan bermotor internasional di Berlin untuk bersaing dalam perlombaan kendaraan listrik.
Dalam tantangan yang mengharuskan membawa tiga penumpang dengan jarak 24 km, Porsche Phaeton menyelesaikannya dengan catatan terpaut 18 menit dari pesaing terdekat, sementara setengah dari peserta gagal menyelesaikan lomba.
Ferdinand Porsche mengukir "P1" sebagai nama julukan mobil ini, yang berarti mobil nomor satu Porsche, demikian Inautonews.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2014
Copyright © ANTARA 2014