San Fransisco (ANTARA News) - Apple Computer Inc. akan menarik 1,8 juta baterai lithium-ion buatan Sony setelah menerima laporan bahwa sembilan baterai pada notebook buatannya telah mengalami "overheat" atau terlalu panas saat digunakan. Ini adalah penarikan produk terbesar kedua dalam sejarah elektronik dan komputer AS, setelah sebelumnya produsen PC nomor satu di dunia, Dell, menarik 4,1 juta produk baterai yang sama. Apple berharap penarikan ini tidak mempengaruhi kinerja keuangannya, namun Sony mengatakan kedua penarikan tersebut akan membuat pihaknya rugi 20-30 milyar yen (sekitar 172-238 juta dolar AS). Angka ini setara dengan seperempat keuntungan bersih Sony yang ditargetkan untuk tahun anggaran berjalan. "Sony betul-betul mengalami kesulitan," kata Tim Bajarin, analis Creative Strategies di San Jose, California, kepada kantor berita Reuters. Bajarin mengatakan bahwa dalam kasus Apple memang tidak ada laporan tentang notebook yang terbakar, namun beberapa komputer Dell yang ditarik telah terbakar akibat baterai yang terlalu panas. Jumlah baterai Sony yang ditarik kini mencapai 6 juta unit, sehingga memunculkan kekhawatiran terhadap keamanan penggunaan baterai lithium-ion yang juga banyak digunakan pada perangkat portabel lain seperti pemutar musik digital dan ponsel. "Prioritas utama kami adalah menarik dan mengganti baterai bermasalah tersebut secara cuma-cuma," tegas jurubicara Apple Steve Dowling. Roger Kay, presiden periset pasar Endpoint Technologies Associates, mengatakan baterai Sony menjadi terlalu panas akibat tertinggalnya serpihan logam dalam proses pembuatannya sehingga menimbulkan hubungan pendek saat digunakan. Menurut Komisi Keselamatan Produk AS, baterai-baterai yang bermasalah ada pada produk iBook G4 dan PowerBook buatan Apple yang dijual ke pasaran sejak Oktober 2003, sementara produk Apple lain yang menggunakan mikroprosesor dari Intel Corp. tidak dilaporkan mengalami masalah. "Pesan penting bagi para konsumen adalah bahwa baterai lithium-ion dapat memicu panas dan berpotensi menimbulkan api," kata Scott Wolfson, jurubicara komisi tersebut. Akibat kejadian ini, saham Sony anjlok lebih dari tiga persen di bursa Tokyo Jumat pagi menjadi 5.000 yen. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2006