Martapura (ANTARA) - Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, memburu sopir dan kernet bus Putra Sulung yang melarikan diri setelah kendaraannya terlibat kecelakaan dengan kereta api hingga mengakibatkan seorang penumpang meninggal dunia, Minggu (21/4).

Kepala Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Dwi Agung Setyono didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Hamsal di Martapura, Selasa, mengatakan anggotanya masih mencari keberadaan sopir dan kernet bus Putra Sulung jurusan Belitang-Jakarta yang melarikan diri setelah kecelakaan terjadi.

"Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui identitas sopir bus berinisial SP dan kernetnya IN," katanya.

Baca juga: Kereta api tabrak bus di OKU, satu penumpang tewas
Baca juga: Kapolres OKU Timur: Satu korban meninggal dalam kecelakaan kereta api


Ia mengimbau sopir dan kernet bus tersebut segera menyerahkan diri untuk dimintai keterangan guna mengungkap penyebab tabrakan yang mengakibatkan satu orang penumpang bus meninggal dunia dan 17 penumpang lainnya mengalami luka-luka.

"Silakan menyerahkan diri ke Polres OKU Timur demi kelancaran proses penyelidikan atas kasus ini," ujar Kapolres.

Sementara itu, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari dalam keterangannya menyampaikan turut berduka cita atas insiden yang terjadi di petak jalan Way Pisang dan Martapura KM 193+7 tersebut.

Baca juga: KAI: Tak ada penumpang kereta jadi korban insiden tabrak bus di Sumsel
Baca juga: Penumpang KA Ekspres Rajabasa selamat pada tabrakan di Martapura


Zaki memastikan tidak ada penumpang Kereta Api Ekspres Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati mengalami luka-luka ataupun meninggal dunia.

Ia menjelaskan peristiwa kecelakaan itu terjadi ketika bus Putra Sulung nomor polisi BE 7037 FU tiba-tiba mengalami mati mesin dan berhenti tepat di tengah perlintasan kereta sehingga tabrakan tidak bisa dihindari.

Saat kejadian, masinis telah membunyikan semboyan 35 secara berulang, namun tidak diindahkan oleh pengemudi bus sehingga terjadi temperan.

"Masinis kami sudah mencoba menghentikan kereta api, namun karena jarak yang sudah dekat serta laju tonase kereta api, bus yang tertabrak akhirnya terseret sekitar 50 meter," jelasnya.

Baca juga: KAI: Tingkatkan disiplin lalu lintas usai kecelakaan KA Rajabasa-bus
Baca juga: KAI Tanjungkarang: Hati-hati melintas di perlintasan kereta api

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024