Jakarta (ANTARA News) - PT Daihatsu Astra Motor (ADM) mengandalkan produk "city car" Ayla dan Agya untuk mendongkrak pangsa pasar yang kian turun.

"Selain pertumbuhan kelas menengah terus meningkat, tren penduduk Indonesia saat ini mulai mencari 'city car' dengan lima tempat duduk, jadi kami harapkan produksi Ayla bisa menaikkan pangsa pasar yang tengah 'drop' (turun)," kata Direktur Marketing ADM Amelia Tjandra saat konferensi pers yang bertajuk "Pencapaian Produksi Tiga Juta Unit" di Assembly Plant, Sunter, Jakarta, Rabu.

Pangsa pasar ADM pada 2012 turun menjadi 14,7 persen dibandingkan dengan 2011 yang masih menyentuh angka 15,7 persen. Amelia menjelaskan pangsa pasar tersebut turun karena tidak bisa memenuhi permintaan.

Namun, dia mengatakan kapasitas sudah di atas pemakaian, tetapi secara volume meningkat dari tahun lalu.

"Mudah-mudahan ada kenaikan dari Ayla dan Gran Max yang cukup 'affordable' (terjangkau) bagi masyarakat Indonesia dan pangsa pasar bisa ke level 15 persen," katanya.

Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan ADM, penduduk Indonesia masih menggemari mobil "seven seaters" (tujuh tempat duduk) hingga lima tahun ke depan.

"Orang Indonesia itu komunal 'makan gak makan asal ngumpul', karena itu mereka mencari mobil yang muat banyak agar bisa mengajar keluarga serta kerabatnya," katanya.

Selain itu, Daihatsu juga menggunakan konsep bagasi dalam Ayla karena menyesuaikan dengan kultur Indonesia, yakni suka belanja dan bawa banyak barang.

Namun, produksi Ayla tersebut masih terkendala regulasi yang masih bermasalah dengan redaksional dan perlu ada revisi.

Emilia menyebutkan jika regulasi tersebut sudah keluar, pihaknya akan memproduksi sebanyak 3.000 unit untuk tahun ini.

Saat ini, ekspor Daihatsu dan Toyota sudah merambah ke 65 negara pada 2013 dibanding 2012 yang hanya ke 35 negara.

"Bahkan kami akan menantang untuk mengekspor ke negeri 'embahnya' produksi mobil, yakni Jepang," demikian Amelia.
Pewarta:
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013