Seoul (ANTARA) - Peneliti dari Korea University ASEAN Center YoungKyung Ko menilai 50 tahun hubungan bilateral Indonesia dengan Korea Selatan dapat menjadi momentum untuk pengembangan kendaraan listrik.

Ko, di Seoul, Rabu, mencontohkan pabrikan otomotif Korea Selatan tertarik mendirikan pabrik di Indonesia untuk membuat baterai kendaraan listrik. Keinginan berinvestasi itu sangat logis mengingat Indonesia adalah penghasil nikel terbesar dunia.

"Kami ingin tahu apa yang dibutuhkan industri dan pemerintah di Indonesia," kata Ko saat berbincang dengan peserta Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea.

Indonesia dan Korea Selatan memiliki hubungan sebagai mitra strategis, oleh karena itu, menurut Ko, penting untuk membahas hubungan sektor ekonomi pada peringatan 50 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Pembicaraan sektor ekonomi kedua negara mengalami pergeseran dari tahun ke tahun, misalnya pada tahun 1990-an topik yang dibahas adalah soal industri elektronika. Saat ini, lanjut Ko, Indonesia dan Korea bisa membahas pengembangan kendaraan listrik.

Baca juga: KBRI Seoul dukung pariwisata Indonesia-Korea

Hal lain yang juga penting dalam ekosistem kendaraan listrik, adalah value chain, atau pemberian nilai tambah pada proses yang ada di industri kendaraan listrik. Nilai tambah tersebut, menurut dia, tidak melulu soal Indonesia, tetapi, bisa juga bersifat regional Asia Tenggara.

Dengan nilai tambah bersifat regional seperti itu, maka pertumbuhan industri akan berkelanjutan.

"Oleh karena itu, tahun ini adalah titik balik," kata Ko.

Peringatan usia emas hubungan Indonesia-Korea bertema "Closer Friendship, Stronger Partnership", persahabatan dan kemitraan yang terjalin selama 50 tahun sekaligus menunjukkan cita-cita kedua negara untuk memajukan dan mempererat hubungan.

Pada April, pemerintah Korea Selatan menobatkan Choi Siwon, salah seorang anggota grup K-Pop Super Junior, sebagai duta hubungan diplomatik ke-50 Indonesia dengan Korea Selatan.

Baca juga: Mewujudkan asa jadi pemain kunci EV dunia lewat Keketuaan ASEAN

Baca juga: Menteri Bahlil ungkap proyek strategis Korea di Indonesia

Baca juga: Ashanty ditetapkan sebagai duta kehormatan persahabatan RI-Korsel
Pewarta:
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023