Jakarta (ANTARA) - Direktur Ekuator Swarna Capital Hans Kwee menyampaikan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (kode saham: SLIS) terus mengembangkan inovasi seiring dengan perseroan yang menjadi market leader kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di dalam negeri.

“SLIS dengan merek dagang Selis merupakan market leader di kendaraan listrik. Meski, perseroan perlu terus melakukan pengembangan dan inovasi terkait produk yang sekiranya menjadi kebutuhan masyarakat dalam jangka panjang,” ujar Hans dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Sebagai informasi, Selis menargetkan produksi hingga 40 ribu kendaraan listrik pada tahun ini, dengan realisasi penjualan hingga Maret 2023 mencapai 6.500 untuk sepeda listrik, dan 450 untuk motor listrik.

Setelah pemerintah menentukan beberapa flayer pertama terkait subsidi untuk kendaraan listrik, menurut Hans, hanya beberapa merek saja yang akan mendapatkan subsidi.

Ia menyebut momentum saat ini harus bisa digunakan oleh Selis untuk meningkatkan penjualan, dimana yang bisa membangun infrastruktur untuk penukaran atau swap batterai yang akan menang, dikarenakan lebih memiliki posisi yang diuntungkan.

“Yang paling bisa membangun infrastruktur produk tukar baterai itu yang akan lebih bersaing dari posisi kendaraan listriknya. Karena, jika orang mobilitasnya rendah, yang charging bisa dipakai, jika mobilitas tinggi, pengennya yang di swap, dengan begitu bisa di tukar,” ujar Hans.

Selain itu, menurutnya, Selis memiliki keuntungan dikarenakan telah menjalin kemitraan dengan Grab Wheels untuk pengadaan kendaraan listrik yang digunakan oleh para mitra GrabFood sebanyak empat ribu unit sejak tahun 2019.

“Tantangan bagi SLIS adalah soal pajak kendaraannya dan penampilan secara design dari motor listrik produknya itu,” ujar Hans.

Sementara itu, Analis PT Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menyampaikan prospek motor listrik di dalam negeri cukup baik setelah terbitnya peraturan pemerintah terkait subsidi.

“Dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah, tentunya ini membuat daya tarik untuk masyarakat membeli motor listrik untuk menggantikan motor dengan bahan bakar fosil. Namun demikian, karena infrastruktur seperti SPKLU belum banyak membuat masyarakat masih wait and see untuk beralih ke motor listrik,” ujar Andhika.

Sebelumnya, Selis melalui anak usahanya PT Juara Bike (JB) telah menekan kerja sama dengan PT Sentramitra Dayautama untuk mengembangkan baterai motor listrik, dengan jarak tempuh yang lebih jauh hingga 300 km, keamanan tinggi, serta ketahanan baterai lebih lama.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menerbitkan kebijakan subsidi pembelian motor listrik yang mulai berlaku sejak 20 Maret 2023, dengan memberikan potongan harga Rp7 juta untuk pembelian satu unit KBL berbasis baterai roda dua.

Selis berharap peraturan tersebut berdampak positif terhadap penjualan, mengingat beberapa produk perseroan telah memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen atau lebih.

Adapun, perseroan telah mendapatkan dua nilai TKDN untuk dua motor listrik yaitu Emax dengan nilai TKDN 53,69 persen dan Agats dengan nilai TKDN 53,37 persen.

Baca juga: Gaya Abadi Sempurna 'right issue' seiring penjualan motor listrik naik
Baca juga: Selis akan buat terobosan motor listrik jarak tempuh 180 km

Baca juga: Gesits tidak ingin gegabah dalam urusan kapasitas produksi
Baca juga: Mitsubishi akan produksi Minicab MiEV di Indonesia

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023