Tokyo (ANTARA News) - Dukungan penuh para suporter tuan rumah terhadap tim Jepang, akan menjadi tantangan tersendiri bagi tim Indonesia, ketika mereka betekad lolos dari perempatfinal Piala Thomas di Tokyo Metropolitan Gymnasium. "Yang perlu dikhawatirkan justru adalah dukungan penuh penonton terhadap tim tuan rumah," ujar manajer tim Indonesia, Rudy Hartono yang ditemui di Tokyo, Jepang, Selasa. Tim Indonesia yang terdiri atas 10 pemain, empat tunggal dan enam ganda, berhasil lolos ke perempatfinal setelah menjuarai Grup B dalam kompetisi yang diikuti 12 negara tersebut dengan mengalahkan Selandia Baru dan Korea Selatan. Sedang tim Jepang, maju ke babak delapan besar setelah memenangi playoff melawan Amerika Serikat. Dalam keterangan pers seusai meraih kemenangan dari AS, pelatih Jepang Park Jo Bong mengakui keunggulan Indonesia dan menganggap tim yang telah 13 kali menjadi juara itu sebagai lawan terberat. Namun, Park yang menyaksikan penampilan Taufik Hidayat saat tidak berkutik di tangan Lee Hyun Ill dan pasangan legendaris Candra Wijaya/Sigit Budiarto ditaklukkan Jung Jae Sung/Lee Young Dae, menilai timnya berpeluang mencuri angka dari dua nomor tersebut. Tunggal pertama Jepang, Shoji Sato yang terakhir mencapai prestasi terbaik sebagai semifinalis Belanda Terbuka 2005, menyatakan akan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi Taufik. "Saya akan main melawan Taufik. saya ingin menyiapkan diri untuk melakukan yang terbaik dalam pertandingan itu," ujar pemain berperingkat 30 itu yang belum pernah bertemu Taufik sebelumnya. Selain berharap mencuri angka dari Taufik, tim Jepang mengharapkan ganda pertama mereka Keita Masuda/Tadashi Ohtsuka membuat prestasi seperti yang dilakukan pasangan Korea ketika mengalahkan Candra/Sigit. "Jika melihat Sato dan dua pemain ganda Jepang itu, ada peluang bagus untuk menang melawan Indonesia," kata Park. Meski berani sesumbar seperti itu, rekor pertemuan kedua pasangan menunjukkan ganda Indonesia unggul 3-0 dari tiga pertemuan di Jepang Terbuka 1998 dan 2003 serta di Malaysia Terbuka 2001. Sementara Indonesia, melihat hasil yang ditunjukkan saat bertemu Korea, ada kemungkinan akan menjajal pemain-pemain muda terutama pada ganda saat bertemu tim tuan rumah. Taufik kemungkinan besar tetap akan diturunkan karena memainkan Markus Wijanu masih terlalu berisiko sebab pengalaman dan prestasinya yang terlalu jauh. Sony Dwi Kuncoro yang menyumbang angka pertama saat meraih kemenangan atas Korea bisa saja diturunkan sebagai tunggal kedua bertemu Yousuke Nakanishi yang ditumbangkan di Swiss Terbuka 2004. Meski demikian, kalaupun diturunkan menghadapi Shoji Sato, Sony tetap unggul dalam rekor pertemuan mereka dengan memenangi kedua pertemuan mereka sebelumnya di Jepang dan Swiss Terbuka 2004. Sebagai tunggal ketiga Simon Santoso kembali mendapat peluang untuk menghadapi tunggal ketiga Negeri Matahari Terbit tersebut, Sho Sasaki yang dikalahkannya di Tailand Terbuka 2004. Pada ganda, rekor dua ganda muda Indonesia unggul dalam catatan pertemuan mereka dengan ganda pertama dan kedua Jepang. Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto unggul 2-0 atas Keita Masuda/tadashi Ohtsuka, sedang Markis Kido/Hendra Setiawan memenangi satu-satunya pertemuan dengan Shintaro Ikeda/Shuichi Sakamoto di Jerman Terbuka tahun lalu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006