"Sejak produk Kiat Esemka ramai diperbincangkan di Indonesia pada awal Januari 2012, jumlah pesanan mobil ini meningkat tajam. Target pembuatan mesin yang awalnya kami buat hanya kurang dari 10 unit, kini ditambah menjadi 25 unit/bulan," kata Kepala SMKN I Kota Bekasi, I Made Supriyatna, di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, SMKN I Kota Bekasi adalah salah satu dari 23 sekolah di Indonesia yang sejak awal ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan melalui produsen otomotif PT Autocar untuk merakit komponen kendaraan Kiat Esemka. Beberapa di antara SMK-SMK itu khusus merakit mesin.
"PT Autocar menyuplai sekitar 144 komponen mesin berkekuatan 1.500 cc. Komponen itu kemudian dirakit menjadi mesin utuh oleh seluruh siswa teknik permesinan," katanya.
Menurut dia, komponen mesin itu awalnya dikirim di SMKN I Kota Bekasi, Jalan Bintara VIII, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, oleh PT Autocar. Selanjutnya disebar ke 22 sekolah lainnya untuk pengerjaan yang sama, termasuk sejumlah SMK di Solo.
Salah satu siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan, Satrio Nurahman, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari perakitan mobil yang dibanggakan tersebut.
"Saya bangga saat melihat pemberitaan yang begitu gencar belakangan ini soal Kiat Esemka yang diharapkan bisa mendongkrak kembali geliat mobil lokal Indonesia, karena saya adalah bagian di dalamnya," ujanya.
Menurut Satrio, pemasangan injektor pada mesin adalah hal tersulit yang harus dilakukan dirinya. Sebab bila salah pasang, bisa mengakibatkan kebocoran pada mesin sehingga akan mati total.
"Kami ditargetkan bisa merakit sekitar empat mesin perhari. Untuk kelas XI sendiri, ada sekitar 64 siswa yang terlibat dalam kegiatan ini," demikian Satrio.
(ANT)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012
Copyright © ANTARA 2012