Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian akan melakukan investigasi dan pemeriksaan untuk menilai kelayakan mobil Kiat Esemka hasil karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo, Jawa Tengah.

Menteri Perindustrian MS Hidayat di Istana Negara di Jakarta Kamis mengatakan, apabila mobil tersebut akan dikomersialkan maka harus memenuhi ijin dan persyaratan yang berlaku.

"Saya akan mengirim Pak Budi (Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Budi Darmadi-red) melakukan investigasi dan pemeriksaan audit dan semua prosedur yang harus berlaku apabila menyepakati sistem atau teknologi itu bisa dikomersialkan," tuturnya.

Mobil Kiat Esemka, lanjut Hidayat, harus mendapat ijin Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan untuk diproduksi secara komersial dan juga memiliki layanan purna jual serta ketersediaan komponen.

"Jangan sampai ada yang ikut euforia membeli terus mogok tidak bisa dibenarkan," ujarnya.

Menurut Hidayat, mobil Kiat Esemka bisa menjadi embrio cikal bakal mobil nasional meski ia belum bisa menjelaskan dukungan yang diberikan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut.

"Saya belum bisa menjawab karena harus bicara sama menteri keuangan. Tapi semestinya pemerintah mendukung, semua mendukung. Ini suatu embrio cikal bakal mobil nasional," katanya.

Hidayat pun mengapresiasi langkah Walikota Solo Joko Widodo yang ingin menjadikan mobil Kiat Esemka sebagai kendaraan dinas. Langkah itu, menurut dia, bisa memicu pemerintah untuk memberikan dukungan agar mobil tersebut bisa diproduksi secara massal.

"Peningkatan itu ke industri membutuhkan kapital yang cukup besar. Di seluruh dunia industri otomotif merupakan industri yang kapitalnya lebar, intensif, padat karya, dan padat modal, juga padat teknologi," katanya.

Hidayat mengatakan, salah satu instruksi Presiden pada Kementerian Perindustrian di bawah kepemimpinannya adalah lahirnya mobil nasional. Maka program Kementerian Perindustrian pada tahun ketiga adalah membuat beberapa prototipe mobil nasional seperti mobil berteknologi hijau dan mobil niaga untuk kawasan pedesaan.

(D013)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012