Mataram (ANTARA) - Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen akan melatih marshal-marshal lokal agar dapat mengambil peran secara penuh di setiap perhelatan kejuaraan balap motor dunia yang berlangsung di daerah ini.

"Kami ingin semua marshal yang digunakan setiap kali ada kejuaraan balap motor dunia di daerah ini adalah marshal lokal, tidak lagi dari luar seperti saat MotoGP Mandalika 18-20 Maret lalu," kata Ketua IMI Nusa Tenggara Barat dr H Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Minggu.

Menurutnya, dalam ajang MotoGP di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, jumlah marshal yang dilibatkan sekitar 400 orang dan sekitar 50 persen merupakan marshal luar negeri yakni dari Malaysia.

"Ke depan kami ingin semua marshal yang dilibatkan merupakan warga lokal," kata Herman yang juga menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Perjalanan panjang ITDC yakinkan Dorna gelar MotoGP di Indonesia

Terkait dengan itulah, pihaknya akan mendatangkan instruktur khusus untuk melatih sekitar 400-500 orang marshal lokal yang dikelompokkan dalam klub dengan jumlah tertentu.

Dengan demikian, kapanpun dan dimanapun mereka dibutuhkan, para marshal ini sudah siap dan tentu itu akan menjadi kebanggan bagi mereka karena menjadi marshal dunia.

"Oleh karena itu, sebagai Ketua IMI kami harus tetap dilibatkan dalam semua kegiatan otomotif dan IMI NTB harus lebih aktif," katanya.

Bahkan lanjut Herman, IMI NTB akan bekerja sama dengan ITDC untuk membuat sekolah balap sebagai wadah mencetak bibit-bibit pembalap nasional dan internasional.

"NTB ini gudang atlet berprestasi termasuk cabang balap motor, jadi sayang sekali kalau kita tidak berikan peluang," ujarnya.

Baca juga: Kesuksesan MotoGP Mandalika hasil kerja sama semua elemen masyarakat
Baca juga: KSP segera evaluasi MotoGP Mandalika demi persiapkan WSBK

Pewarta: Nirkomala
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022