Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Jepang Toyota dilaporkan bermitra dengan perusahaan China BYD untuk membangun kendaraan listrik yang akan diluncurkan pada 2022.

Dikutip Gizmochina, Senin, kemitraan antara Toyota dan BYD dipandang sebagai langkah perusahaan Jepang untuk mempercepat pengembangan model kendaraan listriknya sesuai dengan tren industri.

Toyota telah mengejar penelitian tentang kendaraan hibrida dan sel bahan bakar hidrogen di mobil masa depan, tetapi kemajuannya dinilai belum setara dengan laju evolusi di pasar kendaraan listrik global.

Baca juga: Toyota catat total SPK 4.502 Unit selama periode GIIAS 2021

Toyota saat ini memiliki beberapa penawaran kendaraan listrik di pasar, tetapi merek tersebut dianggap jauh dari puncak dan memiliki pangsa pasar yang dapat diabaikan di pasar yang tumbuh cepat.

Kemitraan Toyota dan BYD dikatakan akan merilis sedan listrik kecil dan terjangkau di China akhir tahun depan, dan mobil listrik baru akan datang dengan label harga 200.000 yuan (sekitar Rp455 juta).

Kemitraan tersebut, menurut Toyota, akan melihat BYD menyediakan teknologi utama yang akan menghasilkan mobil lapang yang juga terjangkau dan akan didukung oleh sel baterai blade BYD dengan bahan kimia LFP yang jauh lebih baik.

BYD adalah penyedia teknologi yang berkembang pesat di industri kendaraan listrik dan teknologi sel baterai blade miliknya menarik perhatian di industri.

Mobil listrik baru Toyota-BYD ini dikabarkan sedikit lebih besar dari Toyota Corolla. Masih ada beberapa detail penting yang belum terungkap untuk mobil listrik Toyota baru itu. Belum diketahui apakah Toyota berharap untuk memperluas ketersediaan mobil di luar China.

Baik Toyota dan BYD menolak mengomentari berita yang berasal dari sumber dalam tersebut.

Baca juga: Toyota targetkan mobil baru di Eropa nol-emisi pada 2035

Baca juga: Akhir tahun yang menantang, penjualan Hyundai dan Toyota turun

Baca juga: Toyota "recall" Sienna 2022
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021