Memiliki mobil Bristol berarti mengemudi "Gentleman's Express", sebutan untuk kendaraan mewah untuk orang kaya cerdas yang tidak ingin tampil mencolok seperti jika menggunakan Rolls-Royce atau Bentley.
Namun, sejarah pabrikan otomotif Inggris itu tampaknya akan berakhir. Bristol Cars, pabrikan terakhir yang dimiliki sepenuhnya secara perorangan oleh warga Inggris, sedang mencari pemilik baru.
22 dari keseluruhan 27 karyawan perusahaan telah mendapatkan hak yang layak, demikian juga semua staf yang bekerja di basis manufaktur di Bristol.
Saat masa jaya, perusahaan itu membuat sekitar 200 mobil per tahun dengan daftar tunggu 18 bulan.Semua produksi dilakukan dengan tangan. Tapi, kini perusahaan itu hanya memproduksi 20 kendaraan per tahun dan keberadaan mereka makin bergantung pada servis mobil lama.
Satu-satunya ruang pamer di High Street Kensington, London Barat, menampilkan model Fighter - dengan top speed lebih dari 200mph, 0 ke 60mph tak sampai empat detik.
Model lain adalah Blenheim. Harga termurah Bristol 15.000 pound (setara BMW series 1) dan termahal 250.000 pound (setara Rolls-Royce Ghost).
Toby Silverton, pengusaha suku cadang jet yang merupakan pemilik saat Bristol Cars,bersikeras:. "Tidak mungkin perusahaan terus beroperasi dalam keadaan seperti sekarang. Keputusan ini diambil dengan penuh sesal tapi saya yakin masa depan usaha ini akan segera ditemukan."
Bristol Cars adalah hasil spin-off dari Bristol Aeroplane Company, pembuat pembom RAF Blenheim, dan menghasilkan model pertama pada tahun 1946.
Di antara mereka yang berlebihan buat adalah Syd Lovesy, 91, direktur bekerja.
Tony Crook, mantan pilot RAF dan pembalap Grand Prix yang merupakan pemilik Bristol Cars selama beberapa dekade, konon bersikeras untuk melakukan pemeriksaan secara pribadi terhadap semua calon pembeli Bristol untuk memastikan mereka pantas menjadi bos baru.
Pelanggan Bristol antara lain bintang pop Bono, bintang film Liam Gallagher dan pengusaha Sir Richard Branson.
(A038/A038/BRT)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011