Jakarta (ANTARA News) - Produsen mobil Nissan mengeluhkan masih tingginya biaya logistik di Indonesia dibanding biaya buruh, meskipun demikian perusahaan itu tetap berkomitmen meningkatkan kapasitas produksi.

"Biaya logistik di sini masih tinggi dan kami minta agar masalah itu bisa diatasi," kata Presiden dan CEO Nissan Motor. Co. Carlos Ghosn, kepada pers di Istana Wapres Jakarta, Selasa.

Hal tersebut dikatakan usai dirinya bersama jajaran direksi Nissan bertemu dengan Wapres Boediono.

Menurutnya, biaya logistik di Indonesia selama ini memang menjadikan masalah sendiri bagi perusahaan, sehingga hal itu menjadikan salah satu masalah yang menjadi hambatan.

Padahal, katanya, biaya buruh manufaktur otomotif di Indonesia sudah baik dan bersaing.

"Kami mengharapkan agar biaya logistik bisa menjadi perhatian pemerintah," katanya.

Dikatakan Carlos, sekalipun biaya logistik tinggi namun perusahaan tetap akan meningkatkan kapasitas produksi dua kali lipat pada tahun 2012 dibanding saat ini.

Pada tahun 2012 perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 100 ribu unit per tahun dai sekarang yang hanya 50 ribu unit per tahun.

Dia mengatakan pula penggunaan mobil oleh masyarakat di Indonesia masih rendah, yaitu 30 unit per 1.000 penduduk.

Bandingkan dengan Brasil sebesar 200 unit per 1.000 penduduk, Jepang 600 unit per 1.000 penduduk dan Amerika Serikat 800 unit per 1.000 per penduduk.

Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengatakan biaya logistik yang dimaksud antara lain biaya transportasi dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok yang masih tinggi, disamping masih minimnya sarana infrastruktur di Indonesia.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010