Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu pagi pukul 06:00 WIB bertolak menuju Bali dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk membuka pertemuan ke-11 Special Session of The UNEP Governing Council/Global Ministerial Environment Forum (GC-UNEP) yang akan berlangsung hingga 26 Februari mendatang.

Menggunakan pesawat khusus kepresidenan jenis Boeing 737 800, Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Bandara Ngurah Rai Bali sekitar pukul 07:15 WIB atau pukul 08:15 WITA.

Ikut dalam rombongan antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Mensesneg Sudi Silalahi dan juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha serta staf kepresidenan.

Ibu Negara Ani Yudhoyono tampak tidak mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja sehari tersebut.

Ikut mengantar Presiden ke Halim Perdanakusuma antara lain Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono dan Pangdam Jaya Mayjen Darpito.

Dikutip dari situs kementerian lingkungan hidup, Pemerintah Indonesia mengharapkan pertemuan yang diikuti oleh utusan dari 192 negara dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan tentang kebijakan lingkungan global, khususnya terkait dengan implementasi beberapa perjanjian multilateral bidang lingkungan (Multilateral Environmental Agreements-MEAs).

Secara khusus, pemerintah berharap UNEP dapat memberikan bantuan untuk peningkatan kapasitas dalam kaitannya dengan The Economics of Ecosystems and Biodiversity (TEEB), khususnya bagi pemerintah daerah yang menjadi salah satu pelaksana kunci, untuk membuat kebijakan daerah terkait dengan valuasi keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem.

Pembahasan Intergovermental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) dapat menghasilkan kesepakatan berupa terbentuknya mekanisme interface antara kebijakan dan aspek ilmiah yang tidak bertentangan atau tidak terjadi duplikasi dengan Subsidiary Body for Technical and Technology Advice (SBSTTA) dari Konvensi Keanekeragaman Hayati.

Pembahasan Environmental Law untuk menyepakati dua buah draft pedoman yang dapat menghasilkan keputusan bahwa implementasi kedua pedoman tersebut harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional.

Disamping GC-UNEP, sebelumnya akan dilaksanakan Simultaneous Extraordinary Conference of the Parties (ExCOP) Basel, Roterdam, and Stockholm Conventions, di Nusa Dua Bali, 22-24 Pebruari 2010.

Konferensi ini untuk mendorong efisiensi dan efektifitas pelaksanaan konvensi terkait pengelolaan bahan dan limbah kimia di tingkat global akan dilakukan sinergi dari konvensi Basel, Roterdam, dan Stockholm. Sinergi yang akan dilakukan menyangkut sistem administrasi dan program dari ketiga konvensi tersebut. (P008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010