Andhika yang mengunakan mesin Rotax Max Junior pada lima putaran lomba musim ini bersaing keras dengan Aldino Asmasoebrata, namun Andhika yang sudah melanglangbuana pada perlombaan di Eropa dan Asia Pasifik berhasil mengumpulkan angka tertinggi (188 poin) sedangkan Aldino (186).
"Saya gembira ia dapat mengungguli rekan-rekannya yang sudah terlebih dahulu mengikuti putaran kejuaraan nasional setahun atau dua tahun sebelumnya," kata Art Sasabone, ayahanda Andhika yang juga mantan pembalap mobil seangkatan Tommy Soeharto, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Art menambahkan, puteranya itu pantas menjadi pembalap rookie 2009 setelah setahun sebelumnya menjadi juara nasional di negeri tetangga Malaysia, khusus di kelas kadet.
Pada perlombaan terakhir di Sentul 15-16 Agustus 2009, Andhika dengan mengesankan mengungguli saingannya yang menggunakan mesin KF3, yang mutunya berada satu tingkat di atas mesin Rotax Max.
Pada perlombaan Sabtu dan Minggu itu, pembalap yang naik podium di kelas Rotax Max Junior hadala Andhika Sasabone, Willi Mursito, Sumartono Gabriel, Arcadine Dwi Satria Aldino, A Ilham M.
Sedangkan di kelas junior open, yang diikuti pembalap Indonesia, Filipina, Singapura dan Jepang, yang naik podium adalah Mohammad Sharief Rahardjo, Philopaz Patrick Armand dan Andhika.
Pada perlombaan kelas AKOC yang telah menyelesaikan tiga seri, Andhika menempati posisi pertama dalam pengumpulan poin dan tidak tersusul pembalap lain kendati masih ada dua putaran lomba di Macau dan Thailand.
Art mengatakan, Andhika kini sedang mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan Asia Pasifik dan dunia KF3 di Macau, 8-10 Oktober 2009, kemudian kejuaraan dunia ROK di Sirkuit South Garda Lonato di Italia, 23-25 Oktober.
"Di Asia Pasifik Andhika akan turun menggunakan mesin KF3 dan di Italia memakai mesik ROK Junior. Dalam dua kejuaraan itu Andhika akan berusaha membawa nama haru bangsa Indonesia," kata Art mengomentari puteranya yang sedang sekolah di Singapura itu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
