Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi kemajuan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta yang dinilai sangat cepat dibandingkan dengan berbagai pembangunan bandara di sejumlah daerah lainnya.

"Bandara (Internasional Yogyakarta) ini merupakan salah satu bandara terbesar di Indonesia yang memiliki underpass terpanjang di Indonesia. Jika dilihat dari proses pembangunannya, bandara ini sangat cepat sekali, karena sudah selesai sebelum target yang ditentukan," kata Novita Wijayanti dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Novita mengemukakan hal tersebut saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi V DPR RI ke Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 5 Agustus.

Menurut dia, kendati pembangunan bandara ini begitu cepat, Angkasa Pura I tetap memberikan prioritas bahwa pembangunan aman, nyaman dan menjaga keselamatan, serta mengutamakan aspek mitigasi bencana.

Politisi Partai Gerindra itu juga mengutarakan harapannya agar bandara tersebut menjadi salah satu andalan Indonesia, serta dapat mengangkat perekonomian daerah.

Ia mengemukakan, banyak program yang nantinya dilakukan di bandara yang menelan investasi triliunan rupiah ini dengan luasan lahan kurang lebih 20 hektare.

Di sisi lain, lanjutnya, bangunan bandara juga memiliki kualitas yang melebihi standar, karena di daerah tersebut berpotensi terjadi bencana alam seperti gempa, tsunami dan gunung meletus.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura I akan membangun dua hotel bintang tiga pendukung Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang ditargetkan selesai pada Desember 2019.

Pelaksana General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Minggu (4/8), mengatakan dua hotel bintang tiga rencananya dibangun dalam bandara dekat terminal dan satunya di luar bandara dalam kawasan airport city bandara.

"Saat ini pembangunan hotel dalam proses. Hotel ini merupakan kebutuhan dari para maskapai untuk aircrew terlalu jauh kalau harus menginap hotel di Yogyakarta. Sehingga saat ini sedang dikebut supaya dapat beroperasi akhir Desember," kata Agus Pandu.

Sebagaimana diwartakan, progres atau kemajuan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta/Yogyakarta Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga akhir Juli, mencapai 70 persen dari keseluruhan proyek.

Project Manager BIY/YIA, Taochid Purnomo Hadi di Kulon Progo, Kamis (1/8), mengatakan saat ini, AP I bersama PT PP sedang menyelesaikan terminal baik internasional ataupun domestik.

"Kami memang fokus pada penyelesaian terminal dam infrastruktur. Saat ini, sebagian besar bangunan terminal sudah mereka selesaikan tinggal finishing berupa interior penambahan ornamen," kata Taochid.

Ia mengatakan lluas terminal yang dibangun di BIY/YIA ini adalah sebesar 219.000 meter persegi yang terdiri dari ruang tunggu dan outlet tenant. Untuk kapasitas awal, terminal ini akan mampu menampung 14 juta orang, namun jika keseluruhan mampu mencapai 20 juta orang. Dan pembangunan struktur sudah selesai dan masuk ke tahapan finishing serta interior. Sementara untuk atap baja sudah sampai ke bagian depan bangunan bandara.

"Kami menargetkan Oktober nanti seluruh bangunan sudah tertutup semua. Sehingga dari Oktober hingga Desember tinggal finishing. Awal tahun depan, seluruh bangunan sudah bisa dimanfaatkan untuk melayani para penumpang yang ada di bandara ini," katanya.

Baca juga: AP I bangun hotel bintang tiga di Bandara Internasional Yogyakarta

Baca juga: Rute penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta bertambah

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019