Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar dialog dengan sejumlah petani dari berbagai daerah di Istana Merdeka Jakarta, Jumat siang, dalam upayanya mencari solusi meningkatkan produksi pangan. "Saya mengundang dengan tujuan mengajak, mendengar pandangan semua untuk meningkatkan produksi pangan, produktifitas pertanian, dan mencari solusi persoalan pangan yang juga dihadapi dunia," kata presiden saat membuka acara dialog yang diakhiri jamuan makan siang itu. Dalam penjelasannya, Presiden mengatakan kenaikan harga pangan di dunia disebabkan beberapa hal seperti kenaikan jumlah penduduk yang mengakibatkan meningkatnya konsumsi, dan pengalihan beberapa komoditas pangan menjadi biofuel seperti yang dilakukan Amerika Serikat. "Suplai jadi berkurang dan dengan perubahan iklim yang mengakibatkan kemarau panjang menimbulkan gagal panen. Lalu harga minyak yang tinggi membuat ongkos angkut naik, harga jual pangan juga naik," katanya. Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan pada tahun 2007 produksi beras naik 4,77 persen dan jagung naik 14,44 persen dengan melakukan berbagai program seperti penggantian varietas, perbaikan irigasi, subsidi pupuk, pendampingan penyuluh, dan perluasan areal tanam Saat berdialog dengan salah seorang petani Edy Suryanto dari Dukuh Dempok Jember Jatim, Presiden mendengar kesuksesan ketua kelompok tani Mardi Rahayu itu meningkatkan produksi beras setelah menggunakan sistem tanam padi intensif atau system of rice intensification (SRI) yang lebih menggunakan pupuk organik. Edy juga meminta agar sosialisasi SRI diperluas agar produksi beras bisa meningkat, dan peningkatan permodalan bagi petani serta memperbanyak produksi pupuk organik dan menjaga kestabilan harga beras. Mendengar hal itu, presiden meminta agar Mentan memetakan daerah-daerah yang bisa menerapkan SRI sehingga target peningkatan produksi beras pada tahun ini sebesar 5 persen bisa dicapai. Beberapa petani lain seperti Sugito dari Kabupaten Grobogan, Jateng yang menanam kedelai menyampaikan ucapan terimakasih kepada presiden yang telah memberikan subsidi pada pupuk sehingga menjadi murah dan meningkatkan harga jual kedelai. "Semoga untuk seterusnya harga pupuk tetap rendah, dan harga jual kedelai dipertahnakan sehingga petani indonesia akan senang tanam kedelai," katanya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008