Semarang (ANTARA News) - Empat lifter Indonesia dipastikan tampil pada Olimpiade Beijing, Cina, Agustus 2008, kata Sekjen Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Binaraga, dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI), Alamsyah Wijaya. Alamsyah Wijaya di sela-sela menyaksikan Liga PABBSI Jawa Tengah di Semarang, Jumat, mengatakan, pihaknya belum menentukan nama atlet tetapi pihaknya sudah memiliki gambaran atlet-atlet yang bakal diberangkatkan ke Cina karena sampai kini mereka merupakan atlet terbaik yang dimiliki Indonesia. Keempat atlet tersebut, kata dia, yakni Eko Yuli Irawan (Kaltim) kelas 65 kilogram yang merupakan juara dunia junior 2007 di Praha, Triyatno (Kaltim) kelas 62 kilogram, Edi Kurniawan (Kaltim) kelas 69 kilogram, dan Sandou Weldem (Jabar) kelas 77 kilogram. Mereka, kata dia, berhasil lolos setelah meraih prestasi terbaik pada babak kualifikasi yang berlangsung di Santo Domingo tahun 2006 dan Chiang May, Thailand, tahun 2007. "Kuota yang diberikan kepada Indonesia untuk cabang olahraga angkat besi memang hanya empat orang dan kita sudah memilih keempat atlet yang sudah pasti berangkat ke Cina," katanya. Untuk persiapan keempat atlet yang turun pada pesta olahraga multievent dunia di Cina, kata dia, mereka akan menjalani uji coba di Hasegawan Jepang, mulai 24 April 2008. "Mereka di sana selama 6 hari untuk menambah teknik dan pengalaman bertanding dengan atlet-atlet dunia," katanya. Menyinggung soal peluang meraih medali pada Olimpiade mendatang, dia mengatakan, pihaknya berharap untuk Eko Yuli Irawan bisa meraih medali. "Kita memang tidak menargetkan medali emas tetapi dengan prestasi yang dimiliki lifter asal Kaltim tersebut, peluang meraih medali cukup besar, bisa emas, perak atau perunggu," katanya. Ia menjelaskan, soal pesaingnya memang merata apalagi peringkat satu hingga sepuluh dunia beda angkatan hanya 5 kilogram. "Perbedaan angkatan yang hanya 5 kilogram di antara lifter peringkat 10 besar tersebut yang menjadikan kita menaruh harapan besar agar Eko Yuli bisa mendapatkan emas," katanya. Menyinggung peluang untuk lifter putri, dia mengatakan, mereka harus melalui babak kualifikasi untuk bisa turun pada Olimpiade mendatang. Apabila putri mampu meraih atau berada pada peringkat pertama pada babak kualifikasi, kata dia, maka Indonesia bisa meloloskan satu atlet ke Olimpiade. "Tetapi untuk putri tampaknya cukup berat untuk bisa meloloskan atletnya," katanya. Menyinggung soal pelaksanaan Liga PABBSI Jateng, dia mengatakan, pihaknya memuji pelaksanaan Liga PABBSI karena baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia. "Baru Jawa Tengah yang secara terus menerus menggelar liga seperti ini," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008