Jakarta (ANTARA News) - Wakapolri Komjen Pol Makbul Padmanagara mengatakan, akibat kebijakan pemotongan anggaran 15 persen dari pemerintah di setiap instansi maka setiap anggota polisi kini hanya menerima dua liter bensin setiap hari. "Mohon maaf kalau ada pemontongan, yang tadinya enam liter tinggal dua liter per hari," kata Makbul pada sambutan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Mabes Polri, Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan, kini Polri hanya mampu menyediakan 16 ton BBM jenis bensin dan solar per bulan untuk operasional secara umum. Kalau Januari, Pebruari dan Maret 2008 masih mendapat 230 ton BBM atau sekitar 76 ton per bulan maka mulai April ini hanya tinggal mendapatkan 16 ton BBM. Menurut Wakapolri, Polri tidak membeli BBM yang bersubsidi tapi sesuai dengan harga pasaran. "Kita beli BBM sesuai dengan harga ekonomi yakni solar seharga Rp9 ribu [per liter dan premiun Rp8.900 per liter," katanya. Ia mengatakan, dengan kondisi ini, maka Mabes Polri harus melakukan berbagai macam penghematan sehingga semua anggota Polri harus mengerti masalah ini. Wakapolri menegaskan, kendaraan operasional yang dipakai untuk antar jemput anggota polisi ke kantor tetap beroperasi kendati ada penghematan BBM. Penghematan, katanya, juga akan diberlakukan terhadap pemakaian listrik dengan mengurangi sejumlah lampu penerangan yang dianggap tidak perlu. "Kalau nanti ada bagian tertantu di Mabes Polri yang terlihat gelap, ya itu dalam rangka penghematan karena tidak semua tempat ada aliran listrik," katanya. Ia juga meminta agar lampu dan pendingin ruangan dimatikan begitu ke layar kantor. "Ini merupakan bentuk keprihatinan nasional dan Polri harus ikut memberikan contoh," kata Makbul. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008