Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang baru harus mampu meningkatkan produksi minyak. Kepala BP Migas juga harus mampu menekan 'cost recovery' (biaya operasi migas yang dikembalikan negara), kata Purnomo, seusai mengantar tiga calon Kepala BP Migas menjalani uji kelayakan dan kepatutan Komisi VII DPR, di Jakarta, Senin. Menurut Purnomo, Kepala BP Migas yang baru harus mampu menaikkan produksi saat harga minyak tinggi dan mengatasi tantangan berupa lapangan yang sebagian besar sudah berusia tua. Ditambahkannya, pergantian Kepala BP Migas merupakan penyegaran dan juga menjawab dinamika yang sekarang. "Perlu pimpinan yang bisa menarik investor," kata menteri. Ketiga calon Kepala BP Migas yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan masing-masing Staf Ahli Menteri ESDM Evita Legowo, Direktur Hulu Migas Departemen ESDM R Priyono, dan Kepala Lemigas Departemen ESDM, Hadi Purnomo. Pada kesempatan pertama, uji dijalani Evita, selanjutnya Hadi, dan terakhir Priyono. Setelah uji kelayakan dan kepatutan, rapat paripurna Komisi VII DPR akan memilih Kepala BP Migas melalui pemungutan suara yang dijadwalkan Selasa (8/4). Opsinya adalah memilih salah satu calon, menolak, dan abstain. Kepala BP Migas diangkat dan diberhentikan Presiden dengan persetujuan DPR. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008