Jakarta (ANTARA News) - Setelah produsen mobil Jepang, Toyota, berminat memproduksi mobil murah (low cost car) di Indonesia, produsen mobil Eropa, Renault, juga berminat memproduksi mobil tersebut di Indonesia. "Renault juga berminat (memproduksi mobil murah di Indonesia)," ujar Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Budi Darmadi, di Jakarta, akhir pekan. Ia mengatakan, saat ini Renault masih memproses niatnya itu dan menunggu keputusan dari manajemen mereka. Namun Budi tidak mengetahui secara detail mengenai rencana investasi Renault tersebut, termasuk akan menggandeng atau tidak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)nya di Indonesia, yaitu Indomobil. "Itu urusan manajemen dan strategi perusahaan," katanya. Budi mengakui saat ini Renault sedang mencari lahan untuk pabrik mobilnya, tapi sampai saat belum menemukan lahan tersebut. "Ternyata tidak mudah," ujarnya. Dengan rencana itu, lanjut dia, Renault akan masuk ke segmen pasar mobil yang lebih murah dari yang selama ini dipasarkannya di Indonesia. Lebih jauh ia mengatakan Toyota kini tengah mendesain mobil murah yang akan diproduksinya untuk pasar global. "Kalau lihat karakter pasar mobil di Indonesia lebih suka mobil yang agak tinggi," ujarnya. Ia juga menegaskan dalam membuat mobil murah tersebut, pihaknya menekankan unsur keamanan jangan sampai dihilangkan. Menanggapi pertanyaan apa saja insentif yang diberikan untuk investor, Budi mengatakan, pemerintah telah mempersiapkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 yang memberi insentif Pajak Penghasilan (PPh) untuk industri tertentu dan atau daerah tertentu. Selain itu, bagi industri yang memproduksi mobil untuk pasar ekspor juga mendapat insentif pembebasan bea masuk bahan baku yang dibutuhkan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008