Samarinda (ANTARA News) - PT Sembrani Persada Oil (Semco) menyatakan bahwa gas yang menyembur dari pipa jaringan miliknya di Kelurahan Sambutan, Kecamatan Samarinda Ilir, Kalimantan Timur, tidak mengandung racun berbahaya dan pihaknya juga sudah mengatasi kebocoran yang terjadi Kamis (3/4) kemarin. "Kebocoran hanya berlangsung sekitar 20 hingga 30 menit sehingga tidak sampai mencemari udara di sekitarnya," kata Field Manager Semco Achmad Prasodjo di Samarinda, Sabtu. Tim tanggap darurat dan keselamatan PT Semco bersama pihak kepolisian, kecamatan, dan kelurahan setempat, kata dia, segera mengamankan lokasi dan mengungsikan warga sejauh 2,5 kilometer sesaat setelah kebocoran terjadi. Prasodjo mengatakan, gas yang keluar dari pipa yang bocor itu mengandung gas metan dan tidak berbahaya bagi warga, namun ia tidak menyangkal bahwa semburan itu rentan menyebabkan terjadinya kebakaran. "Walaupun termasuk gas mentah, namun kandungannya tidak berbahaya sebab gas itu hanya gas metan seperti yang dipakai dalam rumah tangga. Gas itu hanya rentan menimbulkan kebakaran, tetapi setelah kebocoran terjadi bersama pihak kepolisian dan pemerintah setempat kami telah melakukan antisipasi," katanya. Achmad Prasodjo mengatakan, tim investigasi PT Semco tidak menemukan adanya korban, seperti pemberitaan media sebelumnya. "Tidak benar jika ada korban pingsan setelah menghirup gas yang keluar dari pipa yang bocor itu. Setelah kejadian itu, kami membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kebocoran pipa, termasuk efek yang ditimbulkan kepada warga," ungkap Field Manager Semco itu. Kebocoran pipa gas PT Semco itu terjadi Kamis sekitar pukul 21.00 WITA. Ratusan warga di RT 16, 17 dan 18 di Jalan Pelita 6, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Samarinda Ilir, berhamburan keluar rumah setelah terdengar suara gemuruh. Warga kemudian diminta meninggalkan kawasan itu sejauh 2,5 kilometer, karena dikhawatirkan terjadi ledakan dan kebakaran, termasuk keracunan gas yang keluar dari pipa gas itu. Warga akhirnya kembali ke rumahnya masing-masing tiga jam setelah peristiwa itu setelah Camat Samarinda Ilir, Didi Purwito memberi jaminan keamanan. Sementara itu, Wakapoltabes Samarinda Ajun Komisaris Besar Hadi Purnomo memerintahkan lokasi bocornya pipa tersebut di `police line` untuk kepentingan penyelidikan. Dia juga meminta pihak PT Semco melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah kandungan tersebut berbahaya bagi warga. Pantauan ANTARA di lokasi bocornya pipa gas PT Semco hingga Jumat malam terlihat aktifitas warga di Jalan Pelita 6, Kelurahan Sambutan terlihat sudah mulai normal. Namun, sebagian warga yang ditemui mengaku merasa masih cemas, jika gas yang sempat menyembur itu mengandung zat berbahaya. "Walaupun bau gas tidak tercium lagi seperti malam itu (Kamis malam, red) tetapi kami tetap khawatir kalau gas itu berbahaya bagi kesehatan," ujar seorang warga RT. 16, Jalan Pelita 6, Kelurahan Sambutan, Samarinda Ilir. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008