Kuala Lumpur (ANTARA News) - Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan Masers International Sdn Bhd, sebuah perusahaan telekomunikasi Malaysia, akan membangun jaringan internet berkecepatan tinggi di 400.000 masjid Indonesia, dengan investasi senilai 45 juta ringgit atau 14 juta dolar AS. CEO Masers, Suhaimi Abdul Rahman, mengemukakan hal itu seusai acara serah terima dokumen kerjasama dengan pihak terkait, disaksikan Ahmad Zahid Hamidi, seorang menteri di kantor perdana menteri, mengutip harian Utusan Malaysia dan Berita Harian, Jumat. Berdasarkan kerjasama itu, akan dibentuk sebuah perusahaan patungan (joint venture). Perusahaan baru ini yang akan membiayai proyek jaringan internet di 400.000 masjid yang menelan biaya 14 juta dolar AS. Kerjasama itu juga melibatkan perjanjian 100 tahun antara NU dan Manhaj Islam Hadhari, sebagai operator renovasi masjid terkait dengan proyek pembangunan jaringan internet tersebut. Pihak lain yang terlibat projek ini ialah STM Networks Inc sebagai penyedia prasarana satelit dan Modular Corp (M) Sdn Bhd yang akan mengeluarkan "Smart card" yang menjadi kartu langganan, sekaligus berfungsi sebagai kartu identitas, kartu pembayaran, pengiriman uang, asuransi dan jasa perbankan. Mengenai dana proyek menjadi tanggungjawab perusahaan investasi Sarz Al Yahya Corporation. Proyek "Masjid Pintar" itu akan dilaksanakan dalam waktu empat tahun dan menawarkan kepada 60 juta pengguna Internet berkecepatan tinggi tanpa batas pada 224 Mbps dengan biaya hanya 5 ringgit (Rp13.500) per orang per bulan. Masjid nanti akan dilengkapi satelit, modem kapasitas besar dan sebuah komputer (PC). (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008